DIKSIKU.com, Bontang – Hujan deras yang mengguyur Kota Bontang sejak siang tak hanya membawa hawa dingin, tetapi juga kecemasan, Senin (12/5/2025). Di Kelurahan Api-Api, air kembali merangkak naik, merendam rumah-rumah warga dan mengubah jalanan menjadi aliran deras yang menyesakkan.
Banjir ini bukan kejutan. Bagi warga seperti Agus, yang telah bermukim di Jalan Jetsky RT 29 sejak awal 2000-an, ini adalah siklus yang tak kunjung terputus. Namun kali ini, air datang lebih cepat.
“Sekitar jam 12 siang mulai naik, dan dua jam kemudian sudah makin tinggi. Ini beda, deras dan cepat,” ujar Agus dengan nada cemas.
Di balik rumah adat Dayak RT 8, air sungai yang meluap bahkan telah melampaui jembatan. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang tak tinggal diam. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bontang, Ismail, memastikan pemantauan debit air terus dilakukan secara intensif.
“Kalau hujan terus turun malam ini, kemungkinan air makin tinggi. Kami terus siaga,” ucap Ismail, mewakili Kepala Pelaksana BPBD Bontang, Usman.
Namun kesiapsiagaan saja tampaknya belum cukup bagi warga yang telah terlalu lama hidup dalam kekhawatiran musiman. Menurut Agus, upaya penanganan seperti pengerukan sungai dan peninggian turap belum menunjukkan hasil nyata.
“Setiap tahun banjirnya makin tinggi. Usaha saya juga selalu kena imbas. Kalau banjir datang, terpaksa tutup. Rugi,” keluhnya.
Ia berharap pemerintah benar-benar menghadirkan solusi konkret, bukan sekadar respons musiman yang hanya ramai ketika air sudah naik atau saat masa kampanye datang.
“Kami butuh tindakan nyata, bukan janji manis yang datang dan pergi seperti musim hujan,” tegasnya.
Kini, warga Api-Api hanya bisa berharap malam tanpa hujan, sambil berjaga di tengah genangan, menanti apakah hari esok membawa surut atau justru ancaman yang lebih dalam. (Adv)
Penulis : Sadah
Editor : Idhul Abdullah