DIKSIKU.com, Bontang – Kota Bontang kembali menegaskan komitmennya menghadapi risiko bencana. Rabu (30/4/2025), sebuah apel digelar di halaman Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP).
Bukan apel biasa, ini adalah bagian dari peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Nasional 2025, sekaligus ajakan serius untuk semua pihak agar siap saat keadaan genting datang tiba-tiba.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, yang memimpin langsung jalannya apel, menegaskan bahwa kesiapsiagaan tak boleh menjadi wacana semata.
“Dalam setahun terakhir, ada 73 kejadian bencana di Bontang. Itu bukan angka kecil. Kita semua punya peran penting untuk meminimalkan dampaknya,” ujar Neni.
Pesan Neni sederhana namun kuat. Pasalnya bencana bisa datang kapan saja, dan kesiapan bukan hanya urusan pemerintah. Masyarakat pun diajak untuk aktif menjaga lingkungan dan membangun kebiasaan waspada sejak dini.
Kegiatan apel ini merupakan kelanjutan dari rangkaian Hari Kesiapsiagaan Bencana, yang sebelumnya telah diawali dengan simulasi evakuasi di Kampung Malahing pada 26 April lalu.
Kepala Pelaksana BPBD Bontang , Usman, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Eko Mashudi, menjelaskan bahwa latihan dan apel semacam ini penting untuk membentuk refleks bersama.
“Jangan sampai saat bencana terjadi, semua panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Itulah kenapa latihan itu krusial,” ucapnya.
Walau bencana sering kali tidak bisa dihindari, kesiapan bisa jadi penyelamat. Lewat apel ini, BPBD dan pemerintah kota ingin memastikan bahwa seluruh unsur, mulai dari petugas, relawan, sampai warga biasa, siap bahu-membahu dalam situasi darurat.
“Dengan dukungan penuh dari Ibu Wali Kota, kami ingin seluruh elemen di lapangan tidak kaku ketika bencana benar-benar terjadi. Semuanya harus tahu peran dan langkahnya,” tegas Eko. (adv)
Penulis : Sadah
Editor : Idhul Abdullah