Data Saling Tabrakan, DPRD Bontang Desak Pemkot Bangun Sistem Terpadu

- Editor

Senin, 26 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi B DPRD Bontang, Winardi. (ist)

i

Anggota Komisi B DPRD Bontang, Winardi. (ist)

DIKSIKU.com, Bontang – Kekacauan data di lingkungan pemerintahan kembali menjadi sorotan. Anggota Komisi B DPRD Bontang, Winardi, menyoroti tumpang tindih informasi antarorganisasi perangkat daerah (OPD) yang justru membuat perencanaan program menjadi tidak tepat sasaran.

Ia menggambarkan kondisi ini seperti orang buta yang saling menunjuk arah, masing-masing OPD berjalan dengan versinya sendiri.

“Bayangkan satu masalah tapi ada dua versi data dari dua OPD berbeda. Ini bukan hanya membingungkan, tapi juga membahayakan dalam penyusunan anggaran,” ujar Winardi, Senin (26/5/2025).

Ia mengungkapkan kasus konkret, data usaha sektor makanan dan minuman yang dimiliki DKUMPP tidak sinkron dengan milik Bapperida. Perbedaan angka yang cukup jauh ini menimbulkan pertanyaan besar soal keandalan informasi yang dijadikan dasar kebijakan.

Baca Juga :  Penantian Panjang Warga Bontang Barat Untuk Pemakaman Muslim Segera Terwujud

“Kalau angkanya beda-beda, lalu mana yang mau kita percaya? Kita bisa salah buat program kalau datanya saja tidak solid,” ungkapnya.

Masalah serupa, katanya, juga terjadi pada isu stunting, UMKM, dan pendataan aset. Ketidakharmonisan data internal membuat pemerintah berjalan dengan pijakan yang goyah.

Untuk mengatasi ini, Winardi mendorong Pemkot Bontang membangun sistem informasi terpadu antarlembaga yang bisa diakses dan diperbarui secara berkala oleh masing-masing OPD.

Baca Juga :  Amir Tosina Tekankan Anggaran 2025 Bontang Difokuskan Pada Sektor Krusial

“Jangan terus-terusan bergantung pada lembaga luar. Pemerintah harus punya database sendiri yang bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Ia juga tak keberatan jika pembangunan sistem ini memerlukan alokasi anggaran khusus. Menurutnya, pengeluaran yang besar bisa diterima, asalkan berdampak pada perencanaan yang lebih akurat dan program yang lebih tepat guna.

“Kalau memang demi perencanaan jangka panjang, ya harus serius. Jangan setengah hati, karena efeknya bisa jangka panjang juga,” pungkasnya. (adv)

Loading

Penulis : Mra

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

Disetujui dengan Syarat, Raperda APBD 2024 Dihujani Catatan Kritis DPRD Bontang
Seragam Gratis Belum Datang, DPRD Bontang Minta Sekolah Tidak Bebani Orang Tua
Kampus Tutup, DPRD Bontang Desak Yayasan Unijaya Bertanggung Jawab
Pemkot dan DPRD Bontang Kompak Sahkan Laporan APBD 2024, Catatan BPK Jadi Sorotan
DPRD Bontang Apresiasi Pemkot Bantu Mahasiswa Unijaya yang Terlantar
DPRD Bontang Desak Tindak Lanjut Temuan BPK: Jangan Hanya Bangga Raih WTP
DPRD Bontang Kritik Distribusi Air PDAM: Air Baru Mengalir Saat Tengah Malam
DPRD Bontang Setujui Pertanggungjawaban APBD 2024, Tapi Ingatkan Sejumlah Catatan Serius

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 21:11 WITA

Disetujui dengan Syarat, Raperda APBD 2024 Dihujani Catatan Kritis DPRD Bontang

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:56 WITA

Seragam Gratis Belum Datang, DPRD Bontang Minta Sekolah Tidak Bebani Orang Tua

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:21 WITA

Kampus Tutup, DPRD Bontang Desak Yayasan Unijaya Bertanggung Jawab

Senin, 23 Juni 2025 - 21:47 WITA

Pemkot dan DPRD Bontang Kompak Sahkan Laporan APBD 2024, Catatan BPK Jadi Sorotan

Senin, 23 Juni 2025 - 21:13 WITA

DPRD Bontang Apresiasi Pemkot Bantu Mahasiswa Unijaya yang Terlantar

Senin, 23 Juni 2025 - 21:06 WITA

DPRD Bontang Desak Tindak Lanjut Temuan BPK: Jangan Hanya Bangga Raih WTP

Senin, 23 Juni 2025 - 20:54 WITA

DPRD Bontang Kritik Distribusi Air PDAM: Air Baru Mengalir Saat Tengah Malam

Senin, 23 Juni 2025 - 20:40 WITA

DPRD Bontang Setujui Pertanggungjawaban APBD 2024, Tapi Ingatkan Sejumlah Catatan Serius

Berita Terbaru

Daerah

Kejari Sinjai Musnahkan Barang Bukti 60 Perkara

Kamis, 26 Jun 2025 - 15:47 WITA