DIKSIKU.com, Kutai Timur – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Leni Angriani, memberikan atensi terhadap keberlangsungan lingkungan, pelestarian hutan dan lahan. Pasalnya, kerusakan hutan merupakan salah satu faktor utama terjadinya bencana alam yang ada saat ini.
Kerusakan hutan memang merupakan hal yang langka yang akan kita temui, ada banyak sekali kasus tentang kerusakan hutan. Kerusakan hutan dapat berdampak terjadi bencana langsung dan tidak langsung atau melewati beberapa proses waktu.
Kerusakan hutan bisa mengakibatkan banjir, tanah longsor, kekeringan, fenomena perubahan iklim dan pemanasan global, degradasi flora dan fauna serta hilangnya potensi keuntungan negara dari pendapatan hasil hutan.
Olehnya, Ia mengingatkan perusahaan yang melakukan aktivitas agar memerhatikan keberlangsungan lingkungan dan melestarikan hutan maupun lahan.
Persoalan lingkungan, lanjut perempuan yang juga anggota Komisi B DPRD Kutim tersebut, merupakan tanggung jawab bersama. Ia menegaskan agar pemerintah tidak membiarkan perusahaan yang tidak menjaga lingkungan dan hutan.
“Jika dibiarkan, tentu akan berdampak pada lingkungan. Salah satunya bisa menimbulkan banjir yang besar di Kutai Timur. Semuanya harus dipikirkan sebelum sebuah bencana terjadi,” ucapnya kepada awak media belum lama ini.
Ramah investasi tentu menjadi salah keuntungan bagi daerah. Akan tetapi pertimbangan pemerintah dalam memberi izin operasi sebuah perusahaan harus dipertegas. Apalagi, kata dia, Kutai Timur memiliki kekayaan hutan yang mustinya dijaga ekosistemnya secara bersama-sama.
“Kalau perusahaannya bagus dan peduli terhadap pelestarian hutan, ya, enggak masalah. Yang ditakutkan, stetelah beroperasi lantas tidak peduli dengan hutan yang sudah menjadi area aktivitas suatu perusahaan. Misalnya perusahaan pertambangan maupun perusahaan yang bersinggungan dengan hutan,” jelasnya.
Politikus Partai Berkarya itu menyampaikan, salah satu penyebab terjadinya banjir di sejumlah wilayah lantaran banyaknya kerusakan hutan. Meski begitu, Leni Angriani tidak membeberkan data kerusakan hutan yang terjadi di Kutai Timur. Ia juga tak memungkiri jika banyak perusahaan yang taat terhadap keberlangsungan hutan.
“Saat ini sudah banyak juga hutan yang tumbuh kembali. Untuk itu semua elemen dan perusahaan, harus menjaga ekosistem hutan yang ada di Kutim. Hal itu untuk menjaga dampak negatif untuk daerah kita,” imbuhnya. (adv)
Penulis : NS
Editor : Idhul Abdullah