DIKSIKU.com, Bontang – Masalah kelangkaan gas elpiji bersubsidi tiga kilogram kembali mengemuka di Kota Bontang. Keluhan warga soal sulitnya mendapatkan gas melon, serta harga jual yang tak wajar di lapangan, mendorong Komisi B DPRD Bontang mengambil langkah serius.
Ketua Komisi B, Rustam, menyatakan pihaknya akan memanggil Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) bersama perwakilan Pertamina untuk membahas persoalan distribusi yang dinilai belum tertangani dengan baik.
“Kami ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi. Informasinya suplai ditambah, tapi faktanya di lapangan masih langka. Ini perlu dikupas tuntas,” ujar Rustam saat ditemui, Sabtu (28/6/2025).
Menurutnya, kelangkaan bukan hanya soal pasokan, tapi juga menyangkut jalur distribusi dan sistem pengawasan yang belum berjalan maksimal. Ia menilai perlu ada peninjauan menyeluruh terhadap mekanisme penyaluran, agar gas subsidi benar-benar sampai ke masyarakat yang berhak.
Rustam juga menyoroti laporan soal harga jual gas melon yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Ia menyebut kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena justru makin membebani masyarakat kecil.
“Distribusi subsidi harus tepat sasaran. Jangan sampai ada penyalahgunaan atau kebocoran ke pelaku usaha yang tidak berhak,” tegas politisi Partai Golkar itu.
Selain mendesak transparansi distribusi, Komisi B juga mendorong adanya pendataan ulang terhadap seluruh pangkalan resmi yang ada di Bontang. Terutama yang berada di wilayah-wilayah pesisir, yang kerap terkendala akses.
Rustam berharap rapat kerja nanti menjadi momentum perbaikan kebijakan, bukan hanya soal kuota dan suplai, tapi juga pengawasan dan pemerataan distribusi. “Solusi tidak bisa hanya di atas kertas. Harus ada aksi nyata agar masyarakat tidak terus jadi korban,” pungkasnya.(adv)
Penulis : Mra
Editor : Rahmah M