DIKSIKU.com, Bontang – Kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat mulai mendapat perhatian serius dari DPRD Kota Bontang. Ketua Komisi C, Alfin Rausan Fikry, mendorong agar seluruh perangkat daerah diberikan pelatihan evakuasi dan penanganan keadaan darurat secara rutin dan terstruktur.
Menurut Alfin, banyak pegawai pemerintahan yang masih belum familiar dengan prosedur penyelamatan diri jika terjadi insiden tak terduga seperti kebakaran, gempa, atau bencana lainnya. Ia menegaskan bahwa mitigasi bukan hanya soal peralatan, tetapi juga kesiapan mental dan pengetahuan para pegawai dalam bertindak cepat dan tepat.
“Pelatihan ini bukan opsional, tapi kebutuhan dasar. Bahkan titik kumpul atau assembly point saja masih banyak yang belum disosialisasikan,” ungkap Alfin, Senin (26/5/2025).
Ia menyarankan simulasi evakuasi dilakukan minimal setahun sekali, dan tidak sekadar teori di ruangan. Keterlibatan instansi seperti BPBD dan Disdamkartan dinilai penting agar pelatihan terasa nyata dan langsung menyentuh praktik lapangan.
“Kalau hanya paparan slide, tidak akan berdampak. Pegawai perlu merasakan bagaimana harus bertindak saat alarm berbunyi,” jelasnya.
Politikus Partai Golkar itu juga menekankan bahwa kesadaran mitigasi harus tertanam di seluruh jenjang, tidak hanya pimpinan, tetapi juga staf teknis di lapangan. Menurutnya, kesiapsiagaan bukan hanya soal menyelamatkan dokumen penting atau aset, tapi juga menyangkut keselamatan jiwa.
“Bencana tidak datang dengan aba-aba. Kita harus siap setiap saat. Jangan sampai kita baru panik saat sudah kejadian,” tegasnya.
Ia pun berharap pemerintah kota segera menganggarkan dan menjadwalkan program pelatihan ini sebagai bagian dari manajemen risiko yang menyeluruh. (adv)
Penulis : NA
Editor : Idhul Abdullah