DIKSIKU.com, Bontang – Era baru penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Bontang telah dimulai. Untuk tahun ajaran 2025, seluruh proses seleksi murid tingkat SD dan SMP Negeri resmi dilakukan secara daring.
Langkah ini dinilai sebagai upaya konkret membangun sistem pendidikan yang transparan dan bebas intervensi.
Anggota Komisi A DPRD Bontang, Muhammad Irfan, menyebut sistem digital ini sebagai “pagar kuat” untuk mencegah praktik-praktik lama yang kerap mencederai keadilan dalam seleksi, seperti titipan atau manipulasi data.
“Dengan sistem online, semua proses tercatat dan terverifikasi secara otomatis. Tidak ada lagi ruang untuk permainan jalur belakang,” tegas Irfan, Kamis (12/6/25).
Ia menilai, digitalisasi seleksi bukan hanya soal kepraktisan, tetapi mencerminkan keseriusan pemerintah membangun fondasi pendidikan yang modern. Data peserta langsung tersimpan di sistem, dan setiap keputusan berbasis algoritma yang dapat diverifikasi.
Untuk jenjang SD, seleksi dilakukan melalui dua jalur: afirmasi dan domisili. Jalur afirmasi diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus, anak dari keluarga tidak mampu, serta anak dari tenaga pendidik. Sedangkan jalur domisili berdasarkan jarak rumah ke sekolah, maksimal 400 meter, yang ditentukan melalui pengukuran Google Maps.
Sementara itu, PPDB tingkat SMP memiliki empat jalur seleksi: domisili, afirmasi, mutasi, dan prestasi. Keempat jalur tersebut turut menggunakan sistem verifikasi daring, memastikan keabsahan data peserta dan mengurangi celah manipulasi.
“Semuanya berbasis teknologi. Seluruh data dan proses dapat ditelusuri. Ini bukan sekadar efisiensi, tapi langkah besar menuju keadilan,” ujar Irfan.
Ia pun memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang atas keberanian menerapkan sistem seleksi digital ini. Irfan juga mengajak masyarakat, khususnya para orang tua, untuk menaruh kepercayaan pada mekanisme baru ini.
“Sekarang prosesnya jauh lebih transparan dan bisa diawasi oleh publik,” tutupnya. (adv)
Penulis : Sdh
Editor : Idhul Abdullah