DIKSIKU.com, Samarinda – Pembangunan jalan darat yang menghubungkan Ujoh Bilang menuju Long Pahangai hingga Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, hingga kini belum menunjukkan kemajuan berarti. Proyek strategis sepanjang kurang lebih 250 kilometer itu baru memasuki tahap pembukaan jalur, sementara pengerjaan lanjutan dinilai belum optimal.
Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, mengatakan akses tersebut sangat vital bagi masyarakat di wilayah perbatasan. Selain memudahkan mobilitas warga, jalur darat ini juga diharapkan dapat menekan ketergantungan pada transportasi sungai dan udara yang biayanya jauh lebih tinggi.
Menurut Ekti, pembangunan jalan tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah pusat melalui pendanaan APBN. Namun, Pemerintah Provinsi Kaltim, termasuk Gubernur, sudah berkali-kali menyampaikan urgensi percepatan kepada kementerian terkait.
“Dari pihak provinsi, Pak Gubernur sudah sering menanyakan solusinya. Sementara ini, opsi tercepat adalah memberi subsidi terlebih dahulu,” ujarnya, Selasa (29/7/2025).
Di tingkat daerah, Pemkab Mahakam Ulu juga disebut memiliki andil dalam menindaklanjuti proyek ini. Ekti menjelaskan, alokasi anggaran untuk mendukung pekerjaan jalan tersebut sudah tercantum dalam APBD Perubahan 2025. Namun, anggaran itu belum bisa digunakan karena menunggu proses pengesahan.
“Birokrasi kita memang begitu. Uangnya ada, tapi kalau belum ketok palu, pekerjaan tidak bisa dimulai. Para pelaksana di lapangan juga maunya kalau kerja cepat, pembayaran harus cepat,” tegasnya.
Ekti menambahkan, kelancaran proyek ini memerlukan koordinasi yang solid antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Ia berharap, setelah APBD Perubahan disahkan, kegiatan fisik dapat segera berjalan, sehingga jalur darat menuju Long Apari bisa tuntas sesuai harapan masyarakat perbatasan. (adv)
