DIKSIKU.com, Samarinda – Keterbatasan infrastruktur dasar di Kalimantan Timur masih menjadi tantangan serius. Warga di pelosok desa hingga pusat kota menghadapi kendala mulai dari jalan rusak, jembatan terbatas, hingga saluran air dan fasilitas publik yang belum merata.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan, menekankan percepatan pembangunan sebagai langkah penting untuk memenuhi kebutuhan riil masyarakat. “Masalah infrastruktur ini klasik, tapi sangat fundamental. Warga menunggu perbaikan jalan, pembangunan jembatan, irigasi pertanian, sampai drainase yang layak,” ujar Firnadi di Gedung DPRD Kaltim, Rabu (6/8/2025).
Firnadi menegaskan pembangunan tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah provinsi. Sinergi dengan pemerintah kabupaten/kota dianggap kunci agar pelaksanaan proyek lebih cepat dan tepat sasaran. Salah satu strategi yang didorong DPRD adalah optimalisasi bantuan keuangan provinsi (bankeu) untuk mempercepat pembangunan prioritas di daerah. “Dengan bankeu, kabupaten/kota tak perlu menunggu terlalu lama dari APBD murni masing-masing. Sinergi ini penting agar hasilnya segera dirasakan masyarakat,” jelasnya.
Politikus Kaltim ini juga mengingatkan agar pembangunan tidak hanya terfokus di kota besar. Kawasan pelosok harus mendapat perhatian agar kesenjangan infrastruktur tidak semakin melebar.
DPRD Kaltim menegaskan pentingnya pemantauan berkelanjutan dan koordinasi lintas pemerintah daerah agar percepatan pembangunan infrastruktur bisa berjalan efektif dan berkelanjutan. (Adv)

Penulis : Ldy
Editor : Rahmah M.