DIKSIKU.com, Penajam Paser Utara – Potensi Babulu sebagai salah satu sentra pangan di Kalimantan Timur dinilai belum termanfaatkan maksimal. Hambatan utama terletak pada infrastruktur pertanian yang belum memadai, mulai dari jalan usaha tani hingga jaringan irigasi.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Baharuddin Muin, menyebut kondisi jalan pertanian yang rusak parah menyulitkan petani dalam mendistribusikan hasil panen. Akibatnya, biaya transportasi meningkat dan sebagian hasil panen kerap merugi.
“Petani butuh akses jalan yang layak agar distribusi lancar. Kalau jalannya rusak, otomatis produktivitas menurun,” ujarnya, Rabu (30/7/2025).
Selain jalan, minimnya saluran irigasi juga menjadi perhatian. Baharuddin menekankan pentingnya pembangunan Bendungan Talaki beserta jaringan irigasi untuk menopang pertanian jangka panjang di Babulu. Menurutnya, keberadaan infrastruktur tersebut akan memperkuat rantai produksi pertanian dari hulu hingga hilir.
Namun, ia mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada alokasi anggaran khusus untuk proyek tersebut, baik pada APBD Perubahan 2025 maupun rancangan awal APBD 2026. Meski begitu, ia berkomitmen terus memperjuangkannya dalam pembahasan anggaran mendatang.
“Babulu harus mendapat perhatian dalam rencana pembangunan daerah. Ini bagian dari komitmen DPRD,” tegasnya.
Selain isu pertanian, masyarakat Babulu juga masih menghadapi keterbatasan lain seperti akses air bersih, layanan kesehatan, dan pemerataan pendidikan gratis. Baharuddin menyatakan seluruh aspirasi tersebut akan ia bawa ke tingkat legislatif.
Terkait kunjungan Menteri Pertanian RI beberapa waktu lalu, ia berharap kehadiran pemerintah pusat tidak hanya sebatas seremoni, melainkan diikuti kebijakan konkret yang benar-benar menyentuh kebutuhan petani.
Baharuddin optimistis, dengan pembenahan infrastruktur dasar, Babulu berpeluang menjadi lumbung pangan modern yang dapat menopang ketahanan pangan Kalimantan Timur sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat. (adv)

Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah