DIKSIKU.com, Samarinda – Upaya menekan angka stunting di Kalimantan Timur dinilai tidak akan berhasil tanpa dukungan anggaran memadai, sistem kerja yang terstruktur, dan data yang akurat.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan, saat menyoroti tantangan penanganan stunting di daerah, Sabtu (9/8/2025).
Menurutnya, tiga hal tersebut merupakan pondasi utama yang wajib dipenuhi sejak awal. Ia menegaskan, kelemahan data akan berakibat pada intervensi yang tidak tepat sasaran. “Kalau datanya tidak jelas, maka kebijakan juga tidak akan maksimal,” ucapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Agusriansyah menilai, dukungan anggaran yang cukup memungkinkan program penanganan stunting menjangkau hingga wilayah terpencil. Sementara sistem dan database yang rapi akan memudahkan pemantauan sekaligus evaluasi capaian di lapangan.
Ia mengingatkan, stunting bukan semata persoalan kesehatan, tetapi menyangkut masa depan generasi. Karena itu, penanganannya perlu melibatkan lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, instansi kesehatan, dunia pendidikan, hingga masyarakat dan swasta.
“Ini masalah bersama, bukan hanya urusan pemerintah. Jika semua bergerak, hasilnya pasti lebih cepat terlihat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Agusriansyah menyebut program prioritas Gubernur Kaltim, Gratispol dan Jospol, telah memasukkan penurunan stunting dalam agenda utama. Program tersebut kini disosialisasikan ke 10 kabupaten/kota agar koordinasi antara pemerintah provinsi dan daerah lebih sinkron.
Dengan kolaborasi yang solid, ia optimistis Kaltim mampu melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas. (adv)
Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah