DIKSIKU.com, Bontang – Kekhawatiran atas penutupan Universitas Trunajaya (Unijaya) Bontang terus mencuat. Ketua Komisi A DPRD Bontang, Heri Keswanto, menyuarakan desakan agar pihak yayasan segera mengambil langkah konkret demi menyelamatkan pendidikan mahasiswa yang terhenti akibat penutupan kampus tersebut.
Menurut Heri, pemerintah sudah mengambil peran aktif dengan membuka jalur kerja sama bersama kampus alternatif untuk menampung mahasiswa terdampak. Namun, kelanjutan proses ini dinilai terhambat karena minimnya respons dan keterbukaan dari pihak yayasan.
“Pemerintah sudah mengulurkan tangan, tapi tidak bisa berjalan sendiri. Yayasan seharusnya aktif menjalin komunikasi dan mendukung solusi yang sedang dirintis,” ucap Heri, Senin (24/6/2025).
Ia menilai lambannya respons yayasan berpotensi membuat mahasiswa kehilangan waktu dan peluang pendidikan. Heri menyebut, saat ini bukan lagi waktunya mencari siapa yang salah, melainkan fokus pada penyelamatan akademik mahasiswa.
“Mahasiswa butuh kepastian, bukan tarik-ulur yang tidak jelas. Yayasan jangan hanya diam melihat situasi yang genting seperti ini,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa proses pemindahan mahasiswa ke kampus lain tidak bisa dilakukan secara sepihak. Butuh data, koordinasi, dan kesiapan dokumen agar transisi berjalan tanpa hambatan. Karena itu, peran aktif yayasan sangat menentukan.
Di sisi lain, Heri mengimbau mahasiswa untuk memahami kompleksitas situasi ini. Ia menegaskan, perubahan institusi pendidikan pasti membawa konsekuensi, termasuk adaptasi dengan kurikulum baru atau penyesuaian administrasi.
“Semua pihak harus realistis. Pemerintah sudah bergerak, tapi mahasiswa dan yayasan juga harus terbuka terhadap proses yang ada,” tambahnya.
Lebih jauh, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menurunkan ego masing-masing demi satu tujuan, yakni keberlanjutan pendidikan mahasiswa Unijaya. Tanpa kerja sama semua pihak, penyelesaian akan semakin sulit dan berisiko menimbulkan dampak sosial yang lebih luas di kemudian hari. (adv)
Penulis : Mra
Editor : Idhul Abdullah