DIKSIKU.com, Makassar – Kota Makassar mengintensifkan langkah menuju pembangunan terintegrasi melalui Focus Group Discussion (FGD) tahap II yang digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Kegiatan ini menyoroti pentingnya harmonisasi antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai pondasi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan, dalam sambutannya menegaskan bahwa integrasi dokumen perencanaan strategis daerah adalah langkah kunci untuk memastikan sinergi antara berbagai sektor pembangunan.
“RPJMD dan RTRW bukan hanya dokumen administratif, tetapi peta jalan untuk mewujudkan Kota Makassar sebagai kota modern yang inklusif. Keduanya harus berjalan selaras demi keberlanjutan pembangunan,” kata Irwan, Kamis (5/12/2024).
Ia juga menyoroti peran Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2022 tentang Perkotaan sebagai pedoman penting dalam tata kelola perkotaan. Aturan ini mencakup berbagai aspek, seperti pengendalian perkembangan kota, penyediaan infrastruktur, hingga pelayanan publik yang merata.
Dalam kegiatan ini, kolaborasi lintas sektor menjadi fokus utama. Pemerintah, dunia usaha, dan akademisi diajak bersama-sama merancang masa depan Kota Makassar dengan mengintegrasikan perspektif yang beragam.
“Pembangunan kota yang berkelanjutan membutuhkan sinergi semua pihak. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tugas bersama,” tegas Irwan.
FGD tahap II ini merupakan kelanjutan dari diskusi sebelumnya dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan. Tujuannya adalah menghasilkan dokumen strategis yang menyelaraskan semua program pembangunan dengan visi jangka panjang kota.
Melalui kegiatan ini, Bappeda berharap dapat menciptakan blueprint pembangunan yang tanggap terhadap tantangan kota modern, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan memperkuat kesejahteraan masyarakat. (adv)
Penulis : Azran
Editor : Idhul Abdullah