Opini : Maulid & Tradisi Menyiapkan Baskon: Antara Religiusitas dan Kebersamaan Sosial

- Editor

Jumat, 26 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DIKSIKU.Com,Bone,Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW senantiasa menghadirkan nuansa khas dalam kehidupan masyarakat. Bukan hanya sebatas peringatan lahirnya Nabi, tetapi juga menjadi momentum spiritual sekaligus sosial yang menyatukan warga. Di banyak daerah, termasuk Bone, salah satu tradisi yang tak terpisahkan dari Maulid adalah menyiapkan baskon.

Baskon sebagai Simbol Kebersamaan

Baskon yang dimaksud ialah wadah besar berisi berbagai jenis makanan, mulai dari nasi, lauk pauk, hingga kue-kue tradisional. Masyarakat menyiapkannya dengan penuh antusias, lalu dibawa ke masjid atau tempat pelaksanaan Maulid. Sajian itu bukan sekadar makanan, tetapi simbol kepedulian, kebersamaan, dan rasa syukur.

Tradisi ini menghadirkan momen berbagi tanpa sekat. Makanan yang dikumpulkan dalam baskon akan dinikmati bersama, tanpa memandang status sosial. Ada semacam pengingat bahwa kebahagiaan sejati lahir dari sikap memberi dan berbagi.

Baca Juga :  Billy Syahputra Angkat Bicara Soal Rumor Pernikahan dengan Model Asal Belarusia

Antara Tradisi dan Tantangan

Namun, di era modern, tradisi ini menghadapi tantangan. Ada yang menilai persiapan baskon membutuhkan biaya besar sehingga memberatkan sebagian keluarga. Tak jarang, gengsi sosial muncul: semakin besar dan mewah isi baskon, semakin tinggi gengsi yang melekat. Padahal, esensi utama Maulid adalah meneladani kesederhanaan dan keteladanan Nabi Muhammad SAW, bukan mempertontonkan kemewahan.

Hal lain yang perlu diperhatikan ialah potensi mubazir. Makanan yang melimpah kadang tidak termanfaatkan secara optimal. Ini menuntut pengelolaan bijak agar semangat berbagi tetap terjaga, tanpa berlebihan.

Baca Juga :  Viral Insiden Tenda Bergoyang di Tempat Wisata Bedengan, Polisi Siapkan Langkah Preventif

Menghidupkan Nilai, Bukan Beban

Tradisi baskon bisa terus dilestarikan, namun perlu dimaknai ulang. Esensinya bukan pada seberapa banyak isi baskon, melainkan pada niat tulus untuk berbagi dan mempererat silaturahmi. Jika dikelola dengan baik, tradisi ini bisa menjadi sarana pemberdayaan sosial—Misalnya sebagian isi baskon disalurkan kepada kaum dhuafa, anak yatim, atau warga yang membutuhkan.

Penutup

Maulid dengan baskonnya adalah potret budaya religius masyarakat kita: meriah, penuh warna, dan kaya makna. Jangan sampai ia hanya menjadi ritual seremonial. Yang lebih penting adalah bagaimana nilai-nilai keteladanan Nabi dapat hidup dalam keseharian kita: sederhana, peduli, dan saling menguatkan.

Loading

Penulis : Wahyunang

Editor : Redaksi Diksiku

Berita Terkait

Opini : Merdeka Palestina Antara Euforia Politik dan Luka Kemanusiaan
Opini : Menakar Sinergi Ketua DPRD dan Bupati Bone
Jejak KH Syamsuddin di Lonrae Bone : Warisan Spiritualitas dan Moderasi Islam
OPINI : Hari Anak dan Cermin Masa Depan: Saatnya Negara Benar-benar Hadir untuk Anak Indonesia
OPINI : Solusi Sistemik Sampah Bone, Dari Rumah Tangga ke Teknologi
OPINI : Sekwan Bukan Alat Politik DPRD, Pelantikannya Tak Perlu Persetujuan Ketua Dewan
Kebakaran Dahsyat Guncang Bone, Lima Rumah Ludes Terbakar
Hotman Paris “No Comment”, Isu Mualaf dan Bangun Masjid Makin Panas

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 09:53 WITA

Opini : Maulid & Tradisi Menyiapkan Baskon: Antara Religiusitas dan Kebersamaan Sosial

Kamis, 25 September 2025 - 14:43 WITA

Opini : Merdeka Palestina Antara Euforia Politik dan Luka Kemanusiaan

Kamis, 18 September 2025 - 20:56 WITA

Opini : Menakar Sinergi Ketua DPRD dan Bupati Bone

Kamis, 4 September 2025 - 18:44 WITA

Jejak KH Syamsuddin di Lonrae Bone : Warisan Spiritualitas dan Moderasi Islam

Rabu, 23 Juli 2025 - 22:30 WITA

OPINI : Hari Anak dan Cermin Masa Depan: Saatnya Negara Benar-benar Hadir untuk Anak Indonesia

Senin, 21 Juli 2025 - 09:37 WITA

OPINI : Solusi Sistemik Sampah Bone, Dari Rumah Tangga ke Teknologi

Rabu, 16 Juli 2025 - 23:56 WITA

OPINI : Sekwan Bukan Alat Politik DPRD, Pelantikannya Tak Perlu Persetujuan Ketua Dewan

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:22 WITA

Kebakaran Dahsyat Guncang Bone, Lima Rumah Ludes Terbakar

Berita Terbaru