DIKSIKU.com, Bone – Tidak semua acara perpisahan sekolah berawal dari ruang guru. Di SDIT Al Amir Fil Jannah (AFJ), Bajoe, Kabupaten Bone, justru para orang tua yang mengambil peran utama dalam menyusun sebuah momen spesial, yakni penamatan siswa angkatan kelima sekaligus wisuda tahfidz Al-Qur’an, yang digelar pada Minggu, 22 Juni 2025.
Bertempat di halaman sekolah, acara berlangsung meriah namun tetap sarat makna. Deretan kursi ditata rapi, panggung dihiasi dengan nuansa islami, dan senyum penuh haru menghiasi wajah para tamu yang hadir, mulai dari Ketua Yayasan Al Amir, Kepala Sekolah, hingga para guru dan wali murid.
Alih-alih digelar secara formal seperti biasanya, kali ini semangat kolaboratif para orang tua menghadirkan suasana berbeda. Semangat gotong royong dan kekompakan mereka menjadikan acara sederhana ini tampil luar biasa.
Kepala SDIT Al Amir Fil Jannah, Muh. Salim, tidak menyangka acara ini akan digelar semewah dan sesiap itu. Dalam sambutannya, ia tampak terharu saat menyampaikan apresiasi atas peran luar biasa orang tua murid.
“Saya benar-benar tidak menyangka. Di luar dugaan, orang tua murid mampu membuat acara semewah ini. Ucapan terima kasih saya tidak cukup menggambarkan kebanggaan saya hari ini,” ucapnya.
Tak lupa, ia menitipkan pesan mendalam kepada para siswa untuk terus menjunjung tinggi bakti kepada kedua orang tua. Menurutnya, keberkahan ilmu dimulai dari restu orang tua.
“Sekolah setinggi apapun, gelar sebanyak apapun, akan kosong jika tak disertai doa dan ridho orang tua. Maka jangan pernah tinggalkan mereka,” pesannya penuh makna.
Sementara Ketua Yayasan Al Amir, H. Amir Bandu, dalam pesannya menyoroti pentingnya konsistensi dalam menuntut ilmu, terutama bagi anak-anak yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an. Ia menekankan bahwa proses menghafal bukanlah capaian final, tapi awal dari perjalanan panjang menjaga dan mengamalkan kalam Ilahi.
“Pintar saja tidak cukup. Istiqomah adalah kunci. Orang pintar bisa kalah dari yang istiqomah,” ujarnya tegas namun lembut.
Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada para guru yang telah bekerja sepenuh hati, serta kepada orang tua yang tidak hanya menyerahkan pendidikan pada sekolah, tapi turut aktif membentuk karakter anak di rumah.
Tak hanya prosesi resmi, acara ini juga diwarnai penampilan seni yang menggugah. Sorak dan tepuk tangan meledak saat siswa-siswi tampil membawakan tari kreasi “Dinding Badinding” dari Aceh. Gerakan lincah mereka berpadu harmonis dengan iringan musik tradisional, memperlihatkan bahwa pendidikan karakter juga bisa dibangun lewat ekspresi budaya.
Penampilan lainnya seperti lantunan Al-Qur’an, pembacaan puisi dari orang tua, hingga nyanyian menggambarkan wajah pendidikan SDIT Al Amir Fil Jannah yang menyatu antara nilai spiritual, seni, dan keberanian tampil.
Beberapa orang tua terlihat mengusap air mata. Bukan semata karena bangga, tapi karena mereka menyaksikan sendiri buah dari pendidikan yang selama ini mereka perjuangkan bersama guru dan sekolah.