DIKSIKU.com, Tabanan – Yohanes Andekala atau yang dikenal luas dengan julukan Joni, kembali mencuri perhatian publik. Enam tahun silam, pemuda asal Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Belu, NTT ini sempat viral karena aksi heroiknya memanjat tiang bendera saat HUT RI ke-73.
Saat itu Joni masih duduk di bangku kelas 1 SMP Negeri Silawan. Kini, bocah itu telah tumbuh menjadi pemuda tangguh dengan semangat juang tinggi, dan resmi menyandang status sebagai prajurit TNI AD.
Joni menuntaskan Pendidikan Bintara TNI AD Angkatan 2024 di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) IX/Udayana, Tabanan, Bali, bersama 217 bintara lainnya.
Dilansir detikcom pada Kamis (9/1/2025), Joni mengikuti upacara penutupan pendidikan dengan penuh khidmat didampingi sang ibunda, Lorenza Kaili. Nampak kebahagiaan terpancar dari raut wajah keduanya.
“Saya sangat bersyukur bisa lulus dan membahagiakan keluarga,” ungkap Joni dengan penuh haru.
Namun, perjalanan Joni menjadi tentara tidaklah mulus. Setelah lulus dari SMA Negeri 1 Atambua, Joni pertama kali mencoba mengikuti seleksi TNI AD di Korem 161/Wirasatya, Kupang. Sayangnya, ia dinyatakan tidak lulus karena tinggi badan yang tidak memenuhi syarat.
Meski begitu, semangatnya tidak surut. Berkat ketekunan dan kegigihannya, TNI AD memberikan kesempatan kedua, dan Joni berhasil melewati semua tahapan seleksi hingga diterima di Rindam IX/Udayana pada 2024.
Joni mengaku pendidikan selama 3,5 bulan di Rindam Udayana memberinya banyak pelajaran berharga. “Saya merasa sangat bangga bisa melaksanakan pendidikan dengan lancar. Ini menjadi langkah awal saya untuk mengabdikan diri kepada tanah air tercinta,” tuturnya.
Keinginan Joni untuk menjadi tentara lahir dari pengalaman hidupnya di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Ia sering melihat prajurit TNI yang bertugas menjaga kedaulatan negara dengan penuh dedikasi. Hal ini menumbuhkan cita-citanya untuk bergabung dan mengikuti jejak mereka.
Perjuangan Joni juga menjadi pengobat rindu bagi mendiang ayahnya, Vitorino Paik Marson, yang telah lebih dulu berpulang. “Saya ingin membanggakan mama, almarhum bapak, dan keluarga besar saya,” ujarnya penuh tekad.
Ibunda Joni, Lorenza Kaili, tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya. Ia bangga melihat anaknya berhasil meraih cita-cita meski harus melewati berbagai rintangan. “Saya berharap ia terus berjuang dan fokus menjadi prajurit yang terbaik,” ucap Lorenza dengan penuh harap.
Kini, sebagai prajurit TNI AD, Joni bertekad mengabdikan diri sepenuhnya untuk bangsa dan negara. Perjalanan hidupnya yang penuh inspirasi menjadi bukti bahwa mimpi dapat terwujud dengan tekad, kerja keras, dan doa. Dari viral sebagai penyelamat bendera hingga menjadi penjaga kedaulatan, Joni membuktikan bahwa semangat pantang menyerah selalu membuahkan hasil.
Penulis : Idhul Abdullah
Editor : Idhul Abdullah