DIKSIKU.com, Jakarta – Serangan udara Israel di Gaza terus mengguncang wilayah tersebut meski perwakilan negara itu tengah berada di Qatar untuk melanjutkan negosiasi gencatan senjata. Dalam 24 jam terakhir, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 100 korban jiwa, termasuk serangan di wilayah yang sebelumnya disebut sebagai zona aman.
Lonjakan korban tewas semakin meningkat, termasuk 27 orang yang dinyatakan meninggal pagi ini, waktu setempat. Angka ini menyusul kematian 71 warga sipil di Al-Mawasi, Gaza tengah, yang sebelumnya dianggap sebagai kawasan perlindungan kemanusiaan.
Militer Israel menyebutkan bahwa serangan mereka menargetkan 40 lokasi strategis Hamas, termasuk pusat komando dan kontrol. Mereka juga mengklaim telah menggunakan teknologi presisi dan intelijen untuk meminimalkan korban sipil. Namun, realitas di lapangan menunjukkan dampak besar pada populasi sipil yang terus mengalami kerugian.
Operasi militer ini merupakan respons Israel atas serangan Hamas pada Oktober 2023. Dalam insiden tersebut, militan Hamas menyerbu komunitas perbatasan Israel, menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menyandera ratusan lainnya, menurut data otoritas Israel.
Meskipun serangan udara terus berlangsung, Israel mengirim mediator ke Doha untuk melanjutkan dialog gencatan senjata yang dimediasi Qatar dan Mesir. Namun, serangan yang terus terjadi di Gaza menimbulkan pertanyaan besar tentang komitmen pada solusi damai.
Serangan yang melanda zona aman dan meningkatnya korban jiwa menunjukkan bahwa konflik ini kian jauh dari resolusi. Situasi ini menambah beban pada komunitas internasional untuk segera mencari jalan keluar yang dapat mengakhiri penderitaan warga sipil di Gaza.
Penulis : Redaksi Diksiku
Editor : Idhul Abdullah
Sumber Berita : detikcom