DIKSIKU.com, Gowa – Kasus uang palsu yang mengguncang UIN Alauddin Makassar mulai terkuak. Kepala Perpustakaan kampus, Andi Ibrahim alias AI, disebut sebagai dalang utama dalam sindikat yang telah beroperasi sejak lebih dari satu dekade.
Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Yudhiawan, dalam konferensi pers di Mapolres Gowa pada Kamis (19/12/2024), mengungkapkan bahwa aktivitas perencanaan sindikat ini telah dimulai sejak Juni 2010.
“Awalnya pada 2010, aktivitas ini masih tahap pengenalan dan perencanaan. Baru pada Juni 2022 mulai ada perencanaan ulang untuk melanjutkan operasi pembuatan uang palsu,” ungkap Yudhiawan.
Menurut Yudhiawan, Oktober 2022 menjadi titik penting ketika para tersangka mulai mempersiapkan alat cetak dan kertas untuk uang palsu. Komunikasi intensif di antara anggota sindikat dilakukan melalui grup WhatsApp, yang juga menjadi platform untuk memasarkan uang palsu tersebut.
“Pada Mei 2024, mereka mulai memproduksi uang palsu. Produksi dan distribusinya dirancang secara rapi, bahkan menggunakan grup WA untuk menawarkan hasil cetakannya,” tambahnya.
Puncaknya, mesin cetak uang palsu dibawa ke dalam kampus UIN Alauddin Makassar pada September 2024. AI, sebagai kepala perpustakaan, diduga memainkan peran kunci dalam memasukkan alat-alat tersebut ke lokasi yang digunakan sebagai tempat produksi.
“Pada September 2024, AI berkomunikasi untuk mengangkut peralatan ke kampus. Lokasi produksi berada di salah satu titik dalam kampus UIN Alauddin,” jelas Yudhiawan.
Pada November 2024, uang palsu dengan total nominal mencapai Rp150 juta mulai beredar, disusul transaksi senilai Rp250 juta. Aparat mengungkap bahwa jumlah ini hanya sebagian kecil dari potensi peredaran yang dirancang oleh sindikat tersebut.
Meski operasi ini telah berjalan sejak lama, baru pada 2024 upaya produksi dan distribusi uang palsu mencapai tahap kritis. Penegak hukum kini terus mendalami jaringan sindikat ini untuk memastikan semua pelaku, termasuk pihak-pihak yang terlibat di luar kampus, mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Penulis : Idhul Abdullah
Editor : Idhul Abdullah
Sumber Berita : detikcom