Basis Data Lemah, Winardi Ingatkan Risiko Gagalnya Program Pemerintah Bontang

- Editor

Selasa, 10 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi B DPRD Bontang,, Winardi. (ist)

i

Anggota Komisi B DPRD Bontang,, Winardi. (ist)

DIKSIKU.com, Bontang – Inkonsistensi data di lingkungan pemerintah Kota Bontang menjadi sorotan tajam Anggota Komisi B DPRD, Winardi. Dalam Rapat Paripurna ke-6 Masa Sidang II, Selasa (10/6/2025), ia mengangkat persoalan ini sebagai hambatan serius dalam pelaksanaan kebijakan publik yang tepat sasaran.

Menurut Winardi, perbedaan angka dan informasi yang dimiliki antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa menimbulkan kerancuan bahkan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Ia mencontohkan data aset daerah, pelaku UMKM, tingkat kemiskinan ekstrem, hingga angka stunting yang masih kerap tidak sinkron.

“Ketika satu lembaga menyampaikan data A, lalu lembaga lain datang dengan data B, itu artinya belum ada sistem yang menyatukan informasi dengan baik. Ini masalah mendasar yang tak boleh dibiarkan,” ujarnya tegas.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Bontang Geram, Harga Tanah di Kawasan Industri Dihargai Terlalu Murah

Winardi menilai akar masalahnya terletak pada belum terbangunnya sistem basis data yang terintegrasi secara menyeluruh. Ia mendorong agar masing-masing OPD tak hanya membenahi data internal, tapi juga menyinkronkan dengan lembaga lainnya, serta melakukan pembaruan secara berkala.

Ia pun mengusulkan agar pemerintah kota mengalokasikan anggaran khusus demi memperkuat sistem informasi daerah.

“Pemerintah tak perlu ragu untuk investasi di sistem data. Ini bukan sekadar soal teknis, tapi menyangkut arah kebijakan jangka panjang. Tanpa data yang kuat, semua perencanaan bisa melenceng,” tegasnya lagi.

Baca Juga :  Bontang di Era IKN, Winardi Serukan Aksi Cepat Manfaatkan Kesempatan Baru

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyambut baik kritik dan saran tersebut. Ia mengatakan bahwa upaya pembenahan data, khususnya terkait isu stunting, sudah mulai dijalankan.

“Langkah awal sudah kami ambil dengan fokus pada pendataan stunting. Kami berkomitmen agar seluruh OPD nantinya memiliki sistem informasi yang bisa saling terhubung,” jelas Neni.

Pembenahan sistem data ini diharapkan menjadi fondasi kuat untuk memastikan program-program pemerintah berjalan lebih akurat, efisien, dan berdampak langsung pada kebutuhan masyarakat. (adv)

Loading

Penulis : Sdh

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

DPRD Kaltim Dorong Pendidikan Berbasis Lokal Untuk Kurangi Ketimpangan SDM
DPRD Kaltim Minta Evaluasi Sistem Mitigasi Pasca Kebakaran RSUD AW Syahranie
DPRD Kaltim Ingatkan Pemprov Manfaatkan Aset Olahraga dan Fasilitas Publik
DPRD Kaltim Desak Aparat Tangani Dugaan Prostitusi di Sekitar IKN
DPRD Kaltim Soroti Infrastruktur Pertanian Babulu yang Masih Terbatas
Kebakaran RSUD AWS, DPRD Kaltim Minta Proteksi Gedung Publik Diperketat
DPRD Kaltim Kawal Transformasi Digital Layanan Publik Lewat Kerja Sama Pemprov–Paylabs
DPRD Kaltim Minta Koperasi Desa Jadi Pusat Ekonomi Produktif

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 21:50 WITA

DPRD Kaltim Dorong Pendidikan Berbasis Lokal Untuk Kurangi Ketimpangan SDM

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:43 WITA

DPRD Kaltim Minta Evaluasi Sistem Mitigasi Pasca Kebakaran RSUD AW Syahranie

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:38 WITA

DPRD Kaltim Ingatkan Pemprov Manfaatkan Aset Olahraga dan Fasilitas Publik

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:33 WITA

DPRD Kaltim Desak Aparat Tangani Dugaan Prostitusi di Sekitar IKN

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:26 WITA

DPRD Kaltim Soroti Infrastruktur Pertanian Babulu yang Masih Terbatas

Rabu, 30 Juli 2025 - 18:39 WITA

Kebakaran RSUD AWS, DPRD Kaltim Minta Proteksi Gedung Publik Diperketat

Rabu, 30 Juli 2025 - 18:33 WITA

DPRD Kaltim Kawal Transformasi Digital Layanan Publik Lewat Kerja Sama Pemprov–Paylabs

Rabu, 30 Juli 2025 - 18:27 WITA

DPRD Kaltim Minta Koperasi Desa Jadi Pusat Ekonomi Produktif

Berita Terbaru