DPRD Bontang Desak Pemkot Tidak Pasif Hadapi Dampak Pemisahan Jadwal Pemilu

- Editor

Senin, 30 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Pansus DPRD Bontang, Muhammad Yusuf. (ist)

i

Anggota Pansus DPRD Bontang, Muhammad Yusuf. (ist)

DIKSIKU.com, Bontang – Perubahan besar yang ditetapkan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pemisahan jadwal Pemilu nasional dan daerah mulai 2029 memantik respons serius dari DPRD Kota Bontang. Melalui Panitia Khusus (Pansus), DPRD meminta Pemkot segera mengambil langkah aktif, bukan hanya menunggu kebijakan pusat mengalir ke daerah.

Anggota Pansus, Muhammad Yusuf, menyoroti urgensi membangun komunikasi intensif dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, menyusul berbagai konsekuensi teknis yang mungkin muncul akibat keputusan MK.

Salah satunya, kata Yusuf, adalah implikasi terhadap tahapan pelantikan kepala daerah serta proses penyusunan dokumen penting seperti RPJMD.

Baca Juga :  DPRD Bontang Umumkan Fraksi-fraksi Baru, Inilah Struktur Dewan Periode 2024-2029

“Keputusan MK itu bisa mengubah banyak hal dalam ritme pemerintahan. Kalau kita lambat merespons, bisa-bisa perencanaan kita jadi kedaluwarsa sebelum dijalankan,” ujarnya usai rapat pembahasan RPJMD, Senin (30/6/2025).

Yusuf mengingatkan bahwa keterlambatan dalam menjalin koordinasi dengan provinsi dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara perencanaan daerah dan arah kebijakan nasional yang baru. Menurutnya, RPJMD harus disusun dengan pendekatan yang adaptif terhadap dinamika regulasi.

“Jangan sampai kita susun RPJMD dengan asumsi yang sudah tidak berlaku lagi. OPD harus mulai petakan risiko dari sekarang,” tegasnya.

Baca Juga :  Anggota DPRD Bontang Ingatkan Pentingnya Mengamalkan Pancasila, Bukan Sekadar Seremonial

Ia juga menekankan pentingnya menyusun RPJMD yang fleksibel dan responsif terhadap berbagai skenario perubahan, termasuk pergeseran siklus kepemimpinan daerah akibat perbedaan waktu pelaksanaan Pilkada dan Pemilu nasional.

Lebih jauh, DPRD mendorong agar Pemkot tidak bersikap pasif menunggu petunjuk pusat, melainkan aktif membangun dialog dua arah dengan pemerintah provinsi dan memantau ketat dinamika nasional yang bisa berdampak langsung ke daerah.

“Ini momentum bagi kita untuk menyesuaikan arah pembangunan agar tetap relevan dan kuat di tengah perubahan,” pungkas Yusuf. (adv)

Loading

Penulis : Mra

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

Marak Waralaba, DPRD Bontang Siapkan Aturan Zonasi Demi Lindungi Pasar Rakyat
DPRD Bontang Siap Tindak Sekolah yang Ambil Untung Dari Seragam Gratis
DPRD Bontang Dukung Pemkot Tolak WFA, ASN Harus Tetap Hadir di Tengah Masyarakat
DPRD Bontang Tegur PT Tempindo Tidak Laporkan Jumlah Karyawan
Konflik Tenaga Kerja Mencuat, DPRD Bontang Soroti Celah Manipulasi Data Absensi
DPRD Bontang Sentil PT Tempindo, Kontrak Putus Tanpa Alasan Dinilai Mencederai Etika Kerja
DPRD Bontang Dukung Program Seragam Gratis, Tapi Minta Sekolah Jangan Kaku
Warning Pemkot, Pansus DPRD Bontang Minta RPJMD Tidak Dipenuhi Proyek Ambisius

Berita Terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:45 WITA

Marak Waralaba, DPRD Bontang Siapkan Aturan Zonasi Demi Lindungi Pasar Rakyat

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:30 WITA

DPRD Bontang Siap Tindak Sekolah yang Ambil Untung Dari Seragam Gratis

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:23 WITA

DPRD Bontang Dukung Pemkot Tolak WFA, ASN Harus Tetap Hadir di Tengah Masyarakat

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:11 WITA

DPRD Bontang Tegur PT Tempindo Tidak Laporkan Jumlah Karyawan

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:04 WITA

Konflik Tenaga Kerja Mencuat, DPRD Bontang Soroti Celah Manipulasi Data Absensi

Selasa, 1 Juli 2025 - 20:06 WITA

DPRD Bontang Sentil PT Tempindo, Kontrak Putus Tanpa Alasan Dinilai Mencederai Etika Kerja

Selasa, 1 Juli 2025 - 19:10 WITA

DPRD Bontang Dukung Program Seragam Gratis, Tapi Minta Sekolah Jangan Kaku

Senin, 30 Juni 2025 - 21:47 WITA

Warning Pemkot, Pansus DPRD Bontang Minta RPJMD Tidak Dipenuhi Proyek Ambisius

Berita Terbaru