DIKSIKU.com, Bontang – Pendidikan anak-anak di wilayah pesisir Kota Bontang masih menghadapi tantangan serius, terutama setelah mereka menyelesaikan jenjang sekolah dasar.
Realitas sosial dan ekonomi di kawasan seperti Selangan, Tihi-Tihi, Gusung, dan Malahing kerap memaksa anak-anak untuk menghentikan pendidikannya lebih awal, padahal potensi mereka jauh dari kata terbatas.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Komisi A DPRD Bontang, Heri Keswanto, mengusulkan pendekatan yang lebih adaptif seperti penerapan program Paket B dan C langsung di lokasi tempat tinggal siswa.
Ia menekankan bahwa solusi tidak cukup hanya dengan menyediakan fasilitas, melainkan juga dengan mendekatkan layanan pendidikan ke tengah-tengah komunitas.
“Masalahnya bukan tidak ada sekolah, tapi jauhnya jarak dan tingginya biaya hidup jika harus sekolah ke kota. Keluarga nelayan tak sanggup menanggung beban itu,” ujar Heri, Senin (26/5/2025).
Meskipun pemerintah telah mencoba menyediakan asrama dan transportasi laut, Heri menilai pendekatan itu belum menyentuh akar persoalan. Banyak orang tua masih enggan melepas anak-anak mereka, karena kebutuhan tenaga kerja di rumah atau di laut masih dianggap prioritas.
Sebagai alternatif, ia mengusulkan model pendidikan berbasis kunjungan, di mana tenaga pengajar datang langsung ke wilayah pesisir dua hingga tiga kali dalam seminggu. Fasilitas sekolah dasar yang sudah ada bisa dimanfaatkan sebagai tempat belajar.
“Daripada anak-anak yang harus beranjak ke kota, lebih baik gurunya yang datang. Lebih efisien dan sesuai dengan ritme hidup masyarakat pesisir,” paparnya.
Lebih dari sekadar solusi teknis, Heri melihat langkah ini sebagai bentuk keadilan sosial dalam bidang pendidikan. Ia memperingatkan, jika dibiarkan tanpa intervensi, anak-anak di wilayah pesisir akan terus terjebak dalam siklus keterbatasan, menikah muda atau langsung bekerja, tanpa sempat membangun masa depan melalui pendidikan.
Ia pun mendorong pemerintah daerah untuk mengintegrasikan usulan ini ke dalam rencana pembangunan pendidikan, sambil membuka ruang kolaborasi dengan lembaga nonformal maupun mitra swasta.
“Ini bukan hanya soal ijazah, tapi soal harapan. Jangan biarkan anak-anak di pesisir tumbuh tanpa kesempatan yang setara,” tutupnya. (adv)
Penulis : Mra
Editor : Idhul Abdullah