DIKSIKU.com, Bontang – Langkah baru ditempuh Pemkot Bontang dalam memerangi stunting, bukan hanya lewat seminar dan kampanye, tetapi dengan pendekatan yang lebih membumi, yakni makan ikan dan menanam sendiri. Rabu pagi (28/5/2025), pendopo rumah jabatan wali kota berubah jadi ruang edukasi keluarga, tempat strategi baru disosialisasikan.
Kali ini, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) tak hanya bicara data. Mereka hadir membawa misi nyata, yakni mendorong masyarakat kembali ke meja makan yang sehat dan ladang yang produktif.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Bontang, Debora Kristian, menyebut ada dua hal krusial dalam agenda tahun ini yakni konsumsi ikan yang lebih tinggi, dan lahan pekarangan yang dimanfaatkan maksimal.
“Jumlah keluarga yang jadi fokus kita tak sedikit, lebih dari lima ribu. Ini bukan pekerjaan satu hari, tapi harus dimulai dari sekarang,” ucap Debora.
Ia berharap, 90 persen rumah tangga bisa menjadikan ikan sebagai menu rutin, bukan makanan musiman. Sementara itu, setengah dari keluarga sasaran diharapkan mampu memproduksi sendiri sebagian kebutuhan pangan dari kebun mini di rumah mereka.
Dukungan juga datang dari parlemen lokal. Wakil Ketua DPRD Bontang, Maming, menyampaikan pesan yang lugas. “Kalau laut kita kaya ikan, ngapain sering-sering kasih anak mie instan?” katanya.
Ia mengingatkan bahwa Bontang punya keunggulan geografis yang tidak dimiliki daerah lain, sumber protein alami dari laut. Sayangnya, kebiasaan makan praktis di sejumlah keluarga justru mengabaikan potensi itu.
“Telur dan ikan itu juara soal gizi. Dan itu bukan barang mahal, apalagi di sini. Asal bukan ikan asin, ya,” tambahnya, sambil menekankan bahwa peran orang tua tak tergantikan dalam membentuk pola makan anak sejak dini.
Langkah Bontang ini sejalan dengan kebijakan nasional, termasuk amanat Perpres Nomor 72 Tahun 2021 yang menekankan pentingnya gotong royong antar sektor untuk mengatasi stunting. Tapi lebih dari sekadar regulasi, inisiatif ini terasa seperti ajakan untuk kembali pada akar: hidup sehat dari laut dan tanah sendiri. (adv)
Penulis : Do
Editor : Idhul Abdullah