DIKSIKU.com, Bontang – Permasalahan jalan rusak di Kampung Selambai, Kelurahan Loktuan, kembali disuarakan Anggota DPRD Bontang, Faisal FBR. Dalam forum strategis Musrenbang RPJMD Bontang 2025–2029 yang digelar pada Senin (19/5/2025), Faisal mendorong agar pembangunan di kawasan tersebut tidak lagi tersandera oleh status administratif wilayah.
“Ini soal kebutuhan dasar masyarakat. Jangan hanya karena kawasan itu masuk kategori 16 hektare dan jadi urusan pusat, kita lepas tangan,” tegas Faisal di hadapan jajaran pejabat Bappeda Kaltim dan delapan anggota DPRD Provinsi yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Faisal mengungkapkan bahwa dirinya telah berupaya menjalin komunikasi dengan wakil rakyat di tingkat provinsi guna mendorong pengucuran anggaran. Namun, ia menemukan hambatan pada aspek legalitas kewenangan.
“Sudah kami coba komunikasikan dengan dewan provinsi. Tapi OPD terkait menyebut karena luasannya lebih dari 15 hektare, maka itu jadi urusan pemerintah pusat. Padahal program dari pusat juga sudah tidak ada lagi sekarang,” jelasnya dengan nada kecewa.
Menanggapi aspirasi tersebut, Kepala Bappeda Kaltim, Yuslinado, mengakui bahwa regulasi memang membatasi ruang gerak pemerintah provinsi dalam menangani kawasan seluas itu.
“Kalau berdasarkan SK Wali Kota, kawasan tersebut masuk kategori kumuh dengan luas di atas 15 hektare. Jadi, memang sudah masuk ranah pemerintah pusat, provinsi tidak bisa serta-merta turun tangan,” terang Yuslinado.
Namun, ia memberikan jalan keluar. Menurutnya, Pemkot Bontang dapat mempertimbangkan revisi terhadap SK penetapan kawasan kumuh agar luasan wilayah bisa dipecah menjadi di bawah 10 hektare.
“Kalau SK-nya bisa diubah, provinsi bisa masuk dengan program-programnya. Minimal kita bisa bantu pembenahan dari sisi kewenangan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Yuslinado menyebutkan ada opsi lain yang bisa ditempuh, yakni melalui skema kerja sama antara pemerintah pusat dan provinsi.
“Memang ini ranah pusat, tapi dengan perjanjian kerja sama, provinsi bisa menjalankan tugas itu. Artinya, masih ada peluang jika kita serius menjajaki opsi tersebut,” tutupnya. (adv)
Penulis : RE
Editor : Idhul Abdullah