DIKSIKU.com, Bontang – Di sudut Bontang yang berhadapan langsung dengan laut, mimpi anak-anak terusik saban tahun. Genangan air rob bukan lagi sekadar banjir musiman, namun ia telah berubah menjadi ancaman nyata bagi pendidikan di kawasan pesisir, terutama di Kelurahan Bontang Kuala.
SDN 001, MAN Bontang, dan MTs Al-Ikhlas menjadi tiga dari sekian sekolah yang tak pernah luput dari terjangan pasang air laut. Saat air naik, ruang kelas menjadi seperti kolam, dan langkah kaki menuju sekolah berubah menjadi perjuangan.
Wakil Ketua DPRD Bontang, Siti Yara, angkat suara soal kondisi ini. Bagi satu-satunya legislator perempuan di kota itu, ini bukan sekadar soal infrastruktur, tapi ini menyangkut hak anak-anak untuk belajar dengan layak.
“Anak-anak kita tidak bisa terus-menerus belajar dalam kondisi waswas. Ini bukan genangan biasa, ini pelanggaran terhadap hak dasar mereka,” ujar Yara, Rabu (14/5/2025).
Ia menegaskan bahwa penanganan jangka pendek tidak lagi cukup. Banjir rob bukan musibah dadakan, melainkan pola yang sudah diprediksi dan seharusnya diantisipasi. Oleh karena itu, Yara mendorong pendekatan lintas sektor untuk mencari solusi jangka panjang yang benar-benar menyentuh akar persoalan.
“Dinas Pendidikan, PUPR, Perkim, BPBD, semua harus duduk bersama. Kita butuh perencanaan yang matang dan solusi yang berkelanjutan,” katanya.
Menurut Yara, ada beberapa alternatif yang bisa dipertimbangkan, mulai dari menaikkan ketinggian bangunan sekolah, membenahi sistem drainase, hingga mempertimbangkan relokasi sementara kegiatan belajar-mengajar ke wilayah yang lebih aman dari rob.
Namun ia mengingatkan, semua itu harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang. “Jangan terburu-buru. Kita ingin menyelesaikan masalah, bukan menambah beban baru,” ucapnya.
Bagi Yara, membiarkan masalah ini berlarut sama saja dengan mengorbankan masa depan generasi muda pesisir.
“Kita tidak sedang bicara tentang genangan, tapi tentang harapan. Tentang anak-anak yang seharusnya belajar, bukan menghindari air,” tutupnya. (adv/RE)
Editor : Idhul Abdullah