DIKSIKU.com, Bontang – Pemerintah Kota Bontang tidak tinggal diam menghadapi berakhirnya masa kerja ratusan tenaga honorer pada 30 Juni 2025. Beragam skema disiapkan agar mereka tetap punya ruang untuk bekerja dan produktif. Langkah tersebut mendapatkan dukungan dari DPRD Bontang, khususnya Anggota Komisi A, Muhammad Irfan.
Menurut Irfan, solusi yang ditawarkan Pemkot cukup bijak dan berpihak pada nasib para honorer. Salah satu skema yang disiapkan adalah pengalihan status kerja melalui mekanisme Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ), dengan sistem kontrak berbasis e-katalog.
“Tidak perlu sistem outsourcing. Cukup kontrak langsung antara kepala dinas dengan tenaga yang bersangkutan. Ini lebih adil,” ungkap Irfan.
Tak hanya itu, Pemkot juga membuka opsi bagi para honorer yang memiliki minat di bidang wirausaha. Bantuan modal dan pendampingan akan diberikan untuk mendorong mereka memulai usaha mandiri.
“Bagi yang punya semangat bisnis, kesempatan ini sangat baik. Tinggal bagaimana mereka memanfaatkan dengan maksimal,” jelasnya.
Dengan dua skema tersebut, baik melalui kontrak kerja maupun jalur usaha mandiri, Irfan optimis gelombang pengangguran bisa ditekan. Ia menekankan pentingnya setiap individu mengenali potensi dirinya agar dapat memilih jalur yang paling sesuai.
“Pilihan ada di tangan mereka. Tapi harus jelas, mau ambil yang mana. Tidak bisa ambil dua-duanya sekaligus,” ujarnya.
Irfan pun berharap para tenaga honorer bisa melihat langkah ini sebagai bentuk perhatian serius dari pemerintah daerah, bukan sekadar jalan keluar sementara. Ia mendorong semua pihak agar terus melakukan pendampingan terhadap para honorer agar masa transisi ini berjalan lancar dan produktif. (adv)
Penulis : SA
Editor : Idhul Abdullah