DIKSIKU.com, Bontang – Kasus penyalahgunaan narkoba di Bontang terus menjadi ancaman serius bagi kota ini. Sepanjang Juli 2024, aparat berhasil mengungkap 13 kasus narkoba dengan total barang bukti 114 gram sabu. Meskipun masalah ini bukan hal baru di Bontang, upaya pemberantasan narkoba tetap menjadi prioritas utama, dengan target untuk membasmi jaringan hingga ke akar-akarnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Bontang, Agus Haris, memberikan pandangannya terkait situasi ini. Menurutnya, para pengedar dan pengguna narkoba sebenarnya adalah korban dari kegagalan negara dalam menanggulangi peredaran narkoba yang semakin luas, hingga merasuki berbagai lapisan masyarakat. “Kita sedang menghadapi jaringan besar yang sulit dilumpuhkan tanpa strategi yang tepat,” ujar Agus Haris pada Rabu (24/7/2024).
Menurutnya, langkah yang paling efektif bukan hanya menangkap pengguna atau pengedar kecil, tetapi menargetkan jaringan besar yang mengendalikan peredaran narkoba di wilayah ini. Agus Haris menekankan pentingnya memutus jalur distribusi narkoba secara tuntas. “Fokus utama harus pada memotong jalur distribusi narkoba, dengan pengawasan ketat terhadap komoditas dan mobilisasi masyarakat,” tegasnya.
Agus Haris juga menyerukan tindakan bersama dalam memerangi narkoba. Ia menekankan bahwa narkoba adalah musuh bersama yang harus dihadapi dengan langkah-langkah konkret dan kolaborasi dari semua pihak. “Setiap warga memiliki tanggung jawab untuk melaporkan segala kejanggalan yang terlihat di lingkungan sekitar,” tambahnya.
Sebagai langkah pencegahan, Agus Haris mengusulkan pengawasan ketat di jalur laut dan darat yang sering menjadi pintu masuk bagi barang haram tersebut. Ia percaya bahwa kerjasama antara Pol-Airud, Badan Imigrasi, dan instansi terkait lainnya bisa mencegah masuknya narkoba ke Bontang lebih efektif. “Setiap kapal yang berlabuh di Kalimantan Timur harus diperiksa dengan teliti, termasuk menggunakan anjing pelacak. Selain itu, penjagaan di pintu masuk Bontang juga perlu ditingkatkan,” pungkasnya.
Penulis : AS
Editor : Idhul Abdullah