DIKSIKU.com, Bone – Potensi politik uang dalam Pilkada Bone semakin mengkhawatirkan. Beberapa pihak, termasuk Tim Sukses (Timses) pasangan calon (Paslon) Bupati Bone, mendesak Bawaslu Bone untuk meningkatkan pengawasan dan bertindak tegas terhadap praktek ini.
Menjelang Pilkada Bone, isu politik uang yang digunakan untuk meraih dukungan suara semakin mencuat. Beredar kabar bahwa salah satu Paslon Bupati Bone didukung oleh pihak berkantong tebal, siap melakukan segala cara untuk memenangkan pemilihan.
Isu ini semakin panas di masyarakat, terutama setelah rumor tentang satu kepala Rp500 ribu tersebar luas, bahkan menjadi topik hangat di media sosial.
Menanggapi kekhawatiran ini, Bawaslu Bone diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan bertindak tegas terhadap segala bentuk pelanggaran, termasuk mendiskualifikasi Paslon yang terbukti melakukan politik uang.
“Potensi permainan uang untuk membeli suara pasti cukup besar dan pasti akan terjadi , ini tidak bisa akan kita pungkiri, bagi -bagi amplop jelang pencoblosan pasti akan terjadi sehingga patut kita waspadai dan bukan hanya dilakukan oleh Bawaslu,” ungkap salah satu sumber dalam grup WhatsApp.
Seorang penggiat media sosial di Bone, Sulistiawan Mansur, menilai bahwa praktek politik uang sudah menjadi tradisi yang sulit dihilangkan, terutama oleh calon yang memiliki kekuatan finansial besar.
“Politik uang di setiap ajang demokrasi apalagi Pilkada tidak bisa lepas dari politik uang, dan hal ini tentunya yang bisa melakukan adalah pihak-pihak yang mempunyai kekuatan dan sokongan materi yang besar,” jelasnya.
Dalam upaya mencegah dan mengurangi praktek ini, pengawasan tidak hanya menjadi tugas Bawaslu, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
Beberapa kalangan bahkan mendesak Bawaslu untuk membuat kesepakatan tegas dengan para Paslon Bupati Bone, dengan sanksi berat seperti diskualifikasi jika terbukti melakukan politik uang.
Praktek politik uang jelas mengancam integritas Pilkada, dan tindakan tegas dari Bawaslu serta keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan untuk menjaga demokrasi tetap berjalan dengan jujur dan adil.
Penulis : Idhul Abdullah
Editor : Idhul Abdullah