Program Wajar Malam Dikeluhkan, DPRD Bontang Dorong UMKM Adaptif dan Inovatif

- Editor

Kamis, 19 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi B DDPRD Kota Bontang, Suharno. (ist)

i

Anggota Komisi B DDPRD Kota Bontang, Suharno. (ist)

DIKSIKU.com, Bontang – Kebijakan Pemerintah Kota Bontang yang kembali menerapkan program Wajib Belajar (Wajar) malam bagi pelajar jenjang SD hingga SMA sederajat memunculkan dampak di sektor lain.

Para pelaku usaha kuliner, khususnya UMKM, mulai merasakan penurunan jumlah pelanggan di malam hari sejak program ini berjalan.

Situasi ini dipicu oleh pembatasan aktivitas anak-anak di luar rumah pada malam hari. Orang tua cenderung memilih untuk menjaga anak-anak tetap di rumah, agar bisa mengikuti kegiatan belajar mulai pukul 19.00 hingga 21.00 WITA.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menanggapi keluhan dari sektor usaha kecil, Anggota Komisi B DPRD Kota Bontang, Suharno, menyarankan para pelaku UMKM untuk lebih adaptif.

Baca Juga :  DPRD Bontang Soroti Lahan Eks Uji Kir yang Tak Kunjung Dituntaskan

Ia menyebutkan malam akhir pekan bisa menjadi momentum yang dimaksimalkan pelaku usaha untuk meningkatkan omzet.

“Coba manfaatkan malam Sabtu atau Minggu. Itu bisa jadi peluang usaha yang tetap prospektif,” ujar Suharno.

Ia menegaskan bahwa konsumen utama pada malam hari bukan berasal dari kalangan pelajar, melainkan orang dewasa. Dengan demikian, ia menilai penurunan pengunjung tidak sepenuhnya disebabkan oleh pembatasan aktivitas siswa.

“Saya kira, tidak realistis kalau anak SD atau SMP keluar malam sendiri tanpa didampingi orang tuanya,” tambahnya.

Baca Juga :  Kurangi Antrean RS, DPRD Bontang Usulkan UGD di Tiap Puskesmas

Suharno mengakui bahwa setiap kebijakan pemerintah pasti memiliki dampak ikutan. Namun ia percaya, manfaat dari program belajar malam jauh lebih besar dalam jangka panjang, terutama dalam melindungi generasi muda dari pengaruh lingkungan negatif di malam hari.

“Kalau dibandingkan dengan potensi kerusakan moral pelajar, penurunan omzet ini tidak seberapa,” jelasnya.

Untuk itu, Suharno mendorong pelaku UMKM agar mulai mengeksplorasi jam operasional yang lebih fleksibel dan inovatif. Ia juga menyarankan agar dilakukan promosi khusus di malam-malam tertentu yang masih berpotensi mendatangkan pelanggan.

“Silakan optimalkan malam libur sebagai bagian dari strategi penyesuaian,” pungkasnya. (adv)

Loading

Penulis : Asr

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

DPRD Kaltim Hentikan Mediasi, Tunggakan Gaji RSHD Masuk Jalur Hukum
DPRD Kaltim Sampaikan Pandangan Fraksi-Fraksi Terkait Nota Keuangan Pemprov
DPRD Kaltim Tegaskan Dukungan Untuk Kepemimpinan Baru di Mahakam Ulu
DPRD Kaltim Dorong Optimalisasi Pengelolaan ZIS Lewat Baznas
DPRD Kaltim Serukan Gotong Royong Lawan Narkoba di Desa
DPRD Kaltim Gelar Paripurna ke-36, Bahas Revisi Agenda dan Perubahan APBD 2025
DPRD Kaltim Imbau Pemprov Perketat Kajian Tukar Guling Aset
DPRD Kaltim Desak Pengawasan Ketat Program Makanan Bergizi Gratis

Berita Terkait

Rabu, 24 September 2025 - 18:04 WITA

DPRD Kaltim Hentikan Mediasi, Tunggakan Gaji RSHD Masuk Jalur Hukum

Selasa, 23 September 2025 - 18:24 WITA

DPRD Kaltim Sampaikan Pandangan Fraksi-Fraksi Terkait Nota Keuangan Pemprov

Selasa, 23 September 2025 - 18:22 WITA

DPRD Kaltim Tegaskan Dukungan Untuk Kepemimpinan Baru di Mahakam Ulu

Selasa, 23 September 2025 - 18:19 WITA

DPRD Kaltim Dorong Optimalisasi Pengelolaan ZIS Lewat Baznas

Senin, 22 September 2025 - 20:00 WITA

DPRD Kaltim Serukan Gotong Royong Lawan Narkoba di Desa

Senin, 22 September 2025 - 19:28 WITA

DPRD Kaltim Gelar Paripurna ke-36, Bahas Revisi Agenda dan Perubahan APBD 2025

Senin, 22 September 2025 - 19:15 WITA

DPRD Kaltim Imbau Pemprov Perketat Kajian Tukar Guling Aset

Senin, 22 September 2025 - 18:09 WITA

DPRD Kaltim Desak Pengawasan Ketat Program Makanan Bergizi Gratis

Berita Terbaru