Protes Besar Warnai Ketegangan Politik di Turki, Erdogan Didesak Mundur

- Editor

Senin, 15 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DIKSIKU.com, Ankara — Ribuan warga memadati pusat ibu kota Ankara pada Minggu (14/9) dalam aksi demonstrasi besar menjelang putusan pengadilan penting yang berpotensi berdampak pada masa depan partai oposisi utama, Partai Rakyat Republik (CHP).

‎Aksi ini mencerminkan meningkatnya ketegangan politik di Turki setelah serangkaian langkah hukum terhadap tokoh-tokoh oposisi selama setahun terakhir.

‎Demonstrasi berlangsung damai dengan peserta mengibarkan bendera nasional dan spanduk CHP, serta meneriakkan seruan agar Presiden Recep Tayyip Erdogan mengundurkan diri. Momen ini disiarkan langsung oleh sejumlah media, termasuk Reuters.

‎Putusan yang dijadwalkan keluar pada Senin (15/9) akan menentukan legalitas Kongres Nasional CHP tahun 2023, yang dipermasalahkan karena dugaan penyimpangan prosedural. Jika hasil kongres dibatalkan, struktur kepemimpinan oposisi bisa berubah signifikan, memicu ketidakpastian politik dan ekonomi.

‎Pemimpin CHP, Ozgur Ozel, dalam pidatonya menuduh pemerintah menyalahgunakan sistem hukum untuk melemahkan kekuatan oposisi dan menyerukan agar pemilu dipercepat. Ia menyebut kasus hukum terhadap partainya sebagai “upaya kudeta terhadap masa depan demokrasi.”

‎“Kasus ini politis. Tuduhan-tuduhan itu adalah fitnah. Rekan-rekan kita tidak bersalah. Apa yang dilakukan adalah kudeta, sebuah kudeta terhadap presiden masa depan, terhadap pemerintahan mendatang. Kita akan melawan, kita akan melawan, kita akan melawan,” kata Ozgur Ozel, saat berorasi di hadapan massa, dilansir detik, Senin (15/9/2026).

‎Sementara itu, pemerintah menegaskan proses peradilan berjalan independen dan membantah adanya tekanan politik di balik berbagai penangkapan terhadap tokoh-tokoh oposisi.

‎Dalam satu tahun terakhir, lebih dari 500 orang yang terkait dengan CHP, termasuk 17 wali kota, telah ditahan dalam penyelidikan dugaan korupsi dan keterkaitan dengan aktivitas terorisme. Salah satu tokoh yang ditahan adalah Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu, yang dianggap sebagai rival kuat Erdogan menjelang pemilu nasional 2028.

‎Penangkapan Imamoglu pada Maret lalu memicu gelombang protes nasional terbesar dalam satu dekade. Dalam surat yang dibacakan dari penjara, Imamoglu menuduh pemerintah berusaha memanipulasi hasil pemilu mendatang dengan menyingkirkan lawan-lawan politik secara sistematis.

‎Aksi massa pada Minggu ditutup dengan yel-yel “Presiden Imamoglu” dari para demonstran sebagai bentuk solidaritas terhadap tokoh oposisi tersebut.

Baca Juga :  Serangan Tetap Mengguncang Gaza, 100 Korban Jiwa Dalam 24 Jam

Penulis : Redaksi

Editor : Idul Abdhllah

Berita Terkait

Gencatan Senjata Dimulai, Gaza Sambut Harapan Baru di Tengah Konflik Berkepanjangan
Serangan Tetap Mengguncang Gaza, 100 Korban Jiwa Dalam 24 Jam
Kerajaan Inggris di Tengah Ujian, William dan Kate Siap Naik Tahta Lebih Cepat
WHO Ingatkan Ancaman Disease X, Next Pandemi Lebih Mematikan Dari Covid-19
Israel Gempur Lebanon Selatan, 2 Jurnalis dan 2 Warga Sipil Tewas

Berita Terkait

Senin, 15 September 2025 - 13:47 WITA

Protes Besar Warnai Ketegangan Politik di Turki, Erdogan Didesak Mundur

Minggu, 19 Januari 2025 - 23:20 WITA

Gencatan Senjata Dimulai, Gaza Sambut Harapan Baru di Tengah Konflik Berkepanjangan

Jumat, 3 Januari 2025 - 23:52 WITA

Serangan Tetap Mengguncang Gaza, 100 Korban Jiwa Dalam 24 Jam

Senin, 16 Desember 2024 - 15:08 WITA

Kerajaan Inggris di Tengah Ujian, William dan Kate Siap Naik Tahta Lebih Cepat

Selasa, 23 Januari 2024 - 19:32 WITA

WHO Ingatkan Ancaman Disease X, Next Pandemi Lebih Mematikan Dari Covid-19

Rabu, 22 November 2023 - 10:53 WITA

Israel Gempur Lebanon Selatan, 2 Jurnalis dan 2 Warga Sipil Tewas

Berita Terbaru