Winardi Soroti Pembiaran Pajak Kendaraan Dinas, Minta OPD Tak Abai Data Aset

- Editor

Senin, 26 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi B DPRD Bontang, Winardi. (ist)

i

Anggota Komisi B DPRD Bontang, Winardi. (ist)

DIKSIKU.com, Bontang – Realisasi program pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) ke-2 di Kota Bontang masih rendah. Salah satu penyebabnya disebut berasal dari lemahnya pendataan aset kendaraan di lingkungan organisasi perangkat daerah (OPD).

Program yang digagas sebagai bagian dari kebijakan Tunjangan Hari Raya (THR) Gubernur Kalimantan Timur ini berlangsung sejak 8 April hingga 30 Juni 2025, dengan memberikan keringanan berupa penghapusan denda bagi wajib pajak.

Namun hingga 19 Mei 2025, realisasi pembayaran PKB dari sekitar 38 OPD di Bontang baru mencapai 27,8 persen. Dari total kewajiban sebesar Rp94,7 juta, baru sekitar Rp26,3 juta yang dibayarkan. Masih tersisa Rp68,3 juta yang belum dilunasi, berasal dari 279 unit kendaraan roda dua dan 48 unit roda empat milik instansi pemerintah.

Baca Juga :  Warga Tolak Pemakaman di Sekambing, DPRD Bontang Minta Fasilitas Dibenahi Total

Anggota Komisi B DPRD Bontang, Winardi, menyoroti persoalan ini sebagai cerminan lemahnya sistem pendataan aset di tubuh pemerintahan. Ia menegaskan bahwa setiap kendaraan, meskipun sudah tidak digunakan atau sedang dalam proses lelang, tetap memiliki kewajiban pajak selama belum berpindah kepemilikan.

Baca Juga :  Muhammad Irfan Apresiasi Skema Pemkot Bontang Selamatkan Nasib Honorer

“Selama belum terjual, pajak kendaraan itu tetap harus dibayar. Tidak bisa hanya beralasan sedang dilelang lalu menghindar dari kewajiban,” tegasnya, Senin (26/5/2025).

Winardi pun mendesak agar setiap OPD segera melakukan validasi dan pembaruan data aset secara menyeluruh. Menurutnya, pendataan yang akurat bukan hanya penting untuk urusan pajak, tetapi juga sebagai dasar perencanaan kebijakan yang lebih efektif.

“Tiap OPD harus punya basis data yang kuat. Jadi jangan tunda lagi,” tandasnya. (adv)

Loading

Penulis : Mra

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

Disetujui dengan Syarat, Raperda APBD 2024 Dihujani Catatan Kritis DPRD Bontang
Seragam Gratis Belum Datang, DPRD Bontang Minta Sekolah Tidak Bebani Orang Tua
Kampus Tutup, DPRD Bontang Desak Yayasan Unijaya Bertanggung Jawab
Pemkot dan DPRD Bontang Kompak Sahkan Laporan APBD 2024, Catatan BPK Jadi Sorotan
DPRD Bontang Apresiasi Pemkot Bantu Mahasiswa Unijaya yang Terlantar
DPRD Bontang Desak Tindak Lanjut Temuan BPK: Jangan Hanya Bangga Raih WTP
DPRD Bontang Kritik Distribusi Air PDAM: Air Baru Mengalir Saat Tengah Malam
DPRD Bontang Setujui Pertanggungjawaban APBD 2024, Tapi Ingatkan Sejumlah Catatan Serius

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 21:11 WITA

Disetujui dengan Syarat, Raperda APBD 2024 Dihujani Catatan Kritis DPRD Bontang

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:56 WITA

Seragam Gratis Belum Datang, DPRD Bontang Minta Sekolah Tidak Bebani Orang Tua

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:21 WITA

Kampus Tutup, DPRD Bontang Desak Yayasan Unijaya Bertanggung Jawab

Senin, 23 Juni 2025 - 21:47 WITA

Pemkot dan DPRD Bontang Kompak Sahkan Laporan APBD 2024, Catatan BPK Jadi Sorotan

Senin, 23 Juni 2025 - 21:13 WITA

DPRD Bontang Apresiasi Pemkot Bantu Mahasiswa Unijaya yang Terlantar

Senin, 23 Juni 2025 - 21:06 WITA

DPRD Bontang Desak Tindak Lanjut Temuan BPK: Jangan Hanya Bangga Raih WTP

Senin, 23 Juni 2025 - 20:54 WITA

DPRD Bontang Kritik Distribusi Air PDAM: Air Baru Mengalir Saat Tengah Malam

Senin, 23 Juni 2025 - 20:40 WITA

DPRD Bontang Setujui Pertanggungjawaban APBD 2024, Tapi Ingatkan Sejumlah Catatan Serius

Berita Terbaru

Daerah

Kejari Sinjai Musnahkan Barang Bukti 60 Perkara

Kamis, 26 Jun 2025 - 15:47 WITA