Tegas! WHO Larang Penggunaan Vape Mengandung Perasa di Seluruh Dunia

- Editor

Minggu, 4 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto ilustrasi. (int)

i

foto ilustrasi. (int)

DIKSIKU.com, Jakarta – Vape alias rokok elektrik sering dianggap lebih aman dibanding rokok tembakau biasa. Akibatnya, banyak orang yang beralih ke rokok elektrik karena percaya dapat menghindarinya dari risiko penyakit jantung dan kanker yang berhubungan dengan penggunaan rokok tembakau, seperti rokok kretek dan rokok filter.

Namun, apakah benar bahaya vape lebih rendah dibandingkan dengan rokok tembakau?

Pada Desember 2023, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengambil langkah tegas dengan melarang penggunaan vape yang mengandung perasa di seluruh dunia.

Langkah ini diambil setelah serangkaian penelitian dan pertimbangan mendalam tentang dampak kesehatan dari produk vape berperasa. Berikut adalah beberapa alasan utama di balik keputusan penting ini.

  1. Meningkatnya Penggunaan Vape di Kalangan Remaja

Salah satu alasan utama pelarangan ini adalah peningkatan dramatis penggunaan vape berperasa di kalangan remaja.

Vape dengan berbagai rasa yang menarik, seperti buah-buahan dan permen, telah menarik minat generasi muda (remaja), yang sebelumnya tidak tertarik dengan produk nikotin.

Baca Juga :  Telkomsel Branc Bone Manjakan Pelanggan Prioritas dengan Gala Dinner

Ini menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan jangka panjang dan potensi ketergantungan nikotin di usia dini.

  1. Risiko Kesehatan yang Belum Diketahui

Meskipun vaping dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat daripada merokok, masih banyak pertanyaan mengenai dampak jangka panjangnya.

Studi telah menunjukkan bahwa zat kimia yang digunakan untuk menciptakan rasa dalam vape dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan sistem pernapasan.

Selain itu, ada kekhawatiran tentang bagaimana zat-zat ini dapat berinteraksi dengan nikotin dan bahan kimia lainnya dalam vape.

  1. Pemasaran yang Menyesatkan

WHO juga menyoroti masalah pemasaran vape berperasa yang sering kali menyesatkan. Produk-produk ini sering dipromosikan sebagai pilihan yang lebih sehat atau sebagai alat untuk membantu berhenti merokok.

Namun, klaim ini belum sepenuhnya didukung oleh bukti ilmiah, dan ada kekhawatiran bahwa pemasaran semacam itu dapat menyesatkan konsumen, terutama remaja, tentang risiko sebenarnya dari vaping.

  1. Tekanan Internasional untuk Regulasi yang Lebih Ketat
Baca Juga :  Melihat Deretan Prestasi Mentereng Fatma Peserta PAI Award Asal Bone

Keputusan ini juga merupakan respons terhadap tekanan internasional untuk regulasi yang lebih ketat terhadap industri vape.

Banyak negara telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi atau melarang produk vape berperasa karena kekhawatiran yang sama.

Dengan langkah ini, WHO bertujuan untuk mendorong pendekatan yang lebih seragam dan ketat terhadap regulasi vape di seluruh dunia.

Pelarangan vape dengan perasa oleh WHO menandai titik balik penting dalam perjuangan melawan peningkatan penggunaan nikotin di kalangan generasi muda.

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi daya tarik vape bagi remaja dan mengurangi risiko kesehatan jangka panjang yang terkait dengan produk ini.

Sebagai tanggung jawab global, keputusan ini mendorong negara-negara di seluruh dunia untuk merevisi kebijakan mereka terhadap produk vape dan melindungi kesehatan masyarakat.

Itulah alasan utama di balik keputusan WHO Melarang Penggunaan Vape dengan Perasa di Seluruh Dunia.

Loading

Penulis : Idhul Abdullah

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

Kebakaran Dahsyat Guncang Bone, Lima Rumah Ludes Terbakar
Hotman Paris “No Comment”, Isu Mualaf dan Bangun Masjid Makin Panas
Billy Syahputra Angkat Bicara Soal Rumor Pernikahan dengan Model Asal Belarusia
Tranformasi Inspiratif! Dulu Viral Panjat Tiang Bendera, Kini Joni Jadi Penjaga NKRI
Lawan Rasa Takut dan Bangkit Dari Kegagalan Dengan Belief System
Viral Insiden Tenda Bergoyang di Tempat Wisata Bedengan, Polisi Siapkan Langkah Preventif
Irish Bella Kembali ke Pelaminan, Mantap Pilih Haldy Sabri Sebagai Imam
Saat Duka Menyelimuti, Bripka Andi Rusman Hadir Dengan Bantuan Penuh Arti

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:22 WITA

Kebakaran Dahsyat Guncang Bone, Lima Rumah Ludes Terbakar

Minggu, 23 Maret 2025 - 14:24 WITA

Hotman Paris “No Comment”, Isu Mualaf dan Bangun Masjid Makin Panas

Selasa, 28 Januari 2025 - 23:03 WITA

Billy Syahputra Angkat Bicara Soal Rumor Pernikahan dengan Model Asal Belarusia

Sabtu, 11 Januari 2025 - 13:07 WITA

Tranformasi Inspiratif! Dulu Viral Panjat Tiang Bendera, Kini Joni Jadi Penjaga NKRI

Selasa, 7 Januari 2025 - 16:40 WITA

Lawan Rasa Takut dan Bangkit Dari Kegagalan Dengan Belief System

Rabu, 18 Desember 2024 - 22:10 WITA

Viral Insiden Tenda Bergoyang di Tempat Wisata Bedengan, Polisi Siapkan Langkah Preventif

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 17:24 WITA

Irish Bella Kembali ke Pelaminan, Mantap Pilih Haldy Sabri Sebagai Imam

Selasa, 3 September 2024 - 09:19 WITA

Saat Duka Menyelimuti, Bripka Andi Rusman Hadir Dengan Bantuan Penuh Arti

Berita Terbaru

Daerah

Kejari Sinjai Musnahkan Barang Bukti 60 Perkara

Kamis, 26 Jun 2025 - 15:47 WITA