DIKSIKU.com, Kutai Timur – Pelantikan anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) periode 2024-2029 yang berlangsung pada 14 Agustus 2024, menandai dimulainya babak baru dalam dinamika politik daerah.
Jimmi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ditunjuk sebagai Ketua Sementara, sementara Sayid Anjas dari Partai Golongan Karya (Golkar) mengisi posisi Wakil Ketua Sementara.
Penunjukan ini tidak dilakukan secara acak. PKS dan Golkar, dengan masing-masing meraih delapan kursi, menjadi dua partai dengan kekuatan terbesar di parlemen.
Tugas mereka sebagai pimpinan sementara adalah krusial, di antaranya memimpin rapat-rapat, membentuk fraksi, serta menyusun rancangan peraturan tata tertib (Tatib) DPRD yang akan menjadi panduan kerja dewan selama lima tahun ke depan.
Menurut Sekretaris DPRD Kutim Juliansyah, penunjukan pimpinan sementara ini adalah langkah pertama dalam mengatur ritme dan arah DPRD baru ini.
“Mereka akan memastikan transisi yang mulus dan mempersiapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk memulai kerja-kerja legislatif,” ujarnya.
Hasil pemilihan legislatif yang digelar pada 14 Februari 2024 lalu menunjukkan komposisi yang menarik. Dari 40 anggota DPRD yang dilantik, 23 di antaranya adalah wajah baru yang siap membawa energi segar ke dalam parlemen, sementara 17 lainnya merupakan petahana yang sudah berpengalaman.
Dengan kombinasi antara anggota baru dan petahana, DPRD Kutim diharapkan dapat mengedepankan kolaborasi yang produktif dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan di masa mendatang.
Saat ini, semua mata tertuju pada Jimmi dan Sayid Anjas untuk memimpin jalannya proses awal ini dengan baik, memastikan bahwa DPRD Kutim siap bekerja secara efektif untuk kesejahteraan masyarakat. (adv)
Berikut daftar anggota DPRD Kutim periode 2024-2029, berdasarkan partai dan daerah pemilihan:
Partai Keadilan Sejahtera (PKS);
Jimmi, 3.659 suara (Dapil I)
Sayyid Umar, 2.832 suara (Dapil V)
Akbar Tanjung, 2.661 suara (Dapil III)
Uci, 2.206 suara (Dapil I)
Ardiansyah, 2.182 suara (Dapil V)
Aidil Fitri, 2.167 suara (Dapil IV)
Syaiful Bakhri SY, 1.967 suara (Dapil II)
Partai Golongan Karya (Golkar);
Asti Mazar, 3.796 suara (Dapil II)
Sayid Anjas, 3.077 suara (Dapil I)
Hasna, 2.876 suara (Dapil II)
Kari Palimbong, 2.793 suara (Dapil I)
Julfansyah, 2.310 suara (Dapil III)
Bambang Bagus Wondo Saputra, 1.896 suara (Dapil IV)
Hasbollah, 1.598 suara (Dapil V)
Partai Nasional Demokrasi (Nasdem);
Leny Susilawati Anggraini, 2.632 suara (Dapil II)
Eddy Markus Palinggi, 2.546 suara (Dapil I)
Yulianus Palangiran, 2.182 suara (Dapil I)
Aldryansyah, 2.100 suara (Dapil V)
Prayunita Utami, 1.657 suara (Dapil III)
Kajan Lahang, 1.373 suara (Dapil IV)
Partai Demokrat (PD);
Masdari Kidang, 2.720 suara (Dapil II)
Bahcok Riandi, 2.112 suara (Dapil IV)
Akhmad Sulaeman, 1.279 suara (Dapil V)
Pandi Widiarto, 1.077 suara (Dapil I)
Yusri Yusuf, 1.911 suara (Dapil II)
Riduan, 1.564 suara (Dapil III)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP);
Hepnie Armansyah, 5.753 suara (Dapil I)
Ramadhani, 4.670 suara (Dapil II)
Muhammad Ali, 3.726 suara (Dapil V)
Joni, 3.454 suara (Dapil II)
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra);
David Rante, 3.508 suara (Dapil I)
Yan, 2.916 suara (Dapil IV)
Novel Tyty Paembonan, 2.386 suara (Dapil II)
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P);
Faizal Rachman, 3.177 suara (Dapil V)
Yusuf T. Silambi, 1.315 suara (Dapil I)
Kristian Hasmadi, 731 suara (Dapil IV)
Partai Amanat Nasional (PAN);
Yosep Udau, 2.236 suara (Dapil III)
Mulyana, 1.851 suara (Dapil II)
Partai Persatuan Indonesia (Perindo);
Baya Sergius, 1.539 suara (Dapil IV)
Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora);
Shabaruddin, 895 suara (Dapil V).