DIKSIKU.com, Bontang – Rencana penyaluran insentif bagi warga miskin yang dijadwalkan pada Agustus 2025 memicu perhatian serius dari DPRD Kota Bontang. Salah satu kekhawatiran utama adalah persoalan akurasi data penerima bantuan yang dinilai masih bermasalah.
Anggota Komisi B DPRD Bontang, Faisal, menekankan pentingnya penyaringan data yang ketat agar bantuan tepat sasaran. Ia menyoroti masih adanya praktik yang menyebabkan warga tidak layak justru mendapat bantuan, sementara yang benar-benar membutuhkan justru terabaikan.
“Sudah beberapa kali ada warga datang ke saya, mengeluh tidak kebagian bantuan. Padahal dari kondisi kehidupannya, mereka sangat layak,” ujarnya.
Faisal juga mengungkap adanya dugaan intervensi non-teknis dalam proses verifikasi di tingkat RT. Menurutnya, kedekatan personal masih menjadi salah satu faktor yang memengaruhi hasil pendataan.
Ia mendesak agar proses validasi data dilakukan secara terbuka dan objektif. Menurutnya, hanya dengan cara itu kepercayaan masyarakat terhadap program bantuan bisa dijaga.
“Kalau prosesnya transparan dan bebas dari kepentingan, saya yakin program ini bisa tepat sasaran dan betul-betul membantu yang membutuhkan,” kata Faisal.
Program ini sendiri dirancang untuk menyasar delapan kategori warga miskin dan diharapkan bisa menjadi salah satu instrumen pengendali angka kemiskinan di Kota Bontang. Namun, keberhasilannya sangat ditentukan oleh kualitas data dan integritas para pelaksana di lapangan. (adv)
Penulis : Asr
Editor : Idhul Abdullah