DIKSIKU.com, Bontang – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bontang telah mengusulkan sebuah kebijakan revolusioner yang mendapatkan dukungan penuh dari DPRD Kota Bontang.
Disnaker mengusulkan agar perusahaan menghapus persyaratan sehat jasmani dalam proses rekrutmen kerja, dengan tujuan menciptakan peluang kerja yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas.
Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, menegaskan dukungannya terhadap inisiatif ini. Menurutnya, usulan tersebut sejalan dengan komitmen DPRD untuk melindungi dan memajukan hak-hak penyandang disabilitas di Bontang.
“Kami di DPRD selalu berusaha memastikan bahwa hak-hak penyandang disabilitas diakui dan dilindungi, dan inisiatif ini adalah langkah nyata menuju kesetaraan,” ujarnya pada Senin (12/8/2024).
Andi Faizal menekankan bahwa persyaratan sehat jasmani sering menjadi penghalang bagi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi secara penuh dalam dunia kerja.
Dengan menghapus persyaratan tersebut, perusahaan dapat mengurangi diskriminasi dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi penyandang disabilitas. Ini adalah bagian dari upaya yang lebih besar untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan merata di Kota Bontang.
Lebih jauh, Andi Faizal menyebut bahwa inisiatif ini akan diperkuat melalui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penyandang Disabilitas yang sedang dibahas.
Raperda ini dirancang untuk memastikan bahwa hak-hak penyandang disabilitas dilindungi secara hukum, dan bahwa mereka tidak mengalami diskriminasi dalam proses rekrutmen kerja.
“Kami berharap, dengan adanya regulasi yang jelas, tidak ada lagi penyandang disabilitas yang merasa tersisihkan ketika mencari pekerjaan,” tambahnya.
Andi Faizal juga menyoroti peran penting perusahaan dalam mewujudkan perubahan ini. Ia menekankan bahwa perusahaan harus aktif dalam menyediakan peluang kerja yang setara bagi semua individu, tanpa memandang kondisi fisik mereka. Langkah ini menurutnya akan membawa Bontang lebih dekat ke visi menjadi kota yang ramah dan inklusif bagi semua warganya.
“Kami berharap kebijakan ini dapat mendorong terciptanya Bontang yang lebih adil dan inklusif, di mana setiap warga memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi,” tutup Andi Faizal. (adv)
Penulis : AS
Editor : Idhul Abdullah