Fraksi Gerindra DPRD Kaltim Soroti Ketimpangan Sosial di Tengah Pujian Atas Predikat WTP

- Editor

Selasa, 17 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fraksi Partai Gerindra DPRD Kalimantan Timur menilai sejumlah indikator kesejahteraan masyarakat di provinsi ini masih belum menunjukkan perbaikan signifikan. (Foto/Diksiku)

i

Fraksi Partai Gerindra DPRD Kalimantan Timur menilai sejumlah indikator kesejahteraan masyarakat di provinsi ini masih belum menunjukkan perbaikan signifikan. (Foto/Diksiku)

DIKSIKU.com, Samarinda – Meski Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kembali mengantongi opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI, Fraksi Partai Gerindra DPRD Kaltim mengingatkan agar prestasi tersebut tidak menjadi tameng atas berbagai persoalan sosial yang masih membelenggu masyarakat. Hal itu ditegaskan dalam pandangan umum fraksi yang dibacakan dalam rapat paripurna DPRD Kalimantan Timur, Rabu (17/6/2025).

Juru bicara Fraksi Gerindra, Andi Muhammad Aviv Rayhan Harun, menyatakan bahwa keberhasilan administratif seperti WTP tidak boleh mengalihkan perhatian dari kenyataan di lapangan, yakni kesejahteraan masyarakat yang belum membaik secara signifikan.

“Predikat WTP harus menjadi titik awal untuk membenahi sistem, bukan sekadar penghargaan seremonial. Pengawasan internal dan tindak lanjut atas temuan BPK perlu diperkuat agar belanja daerah benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Salah satu isu mendesak yang disorot Fraksi Gerindra adalah masalah kemiskinan. Meski persentasenya turun dari 6,11 persen menjadi 5,78 persen, jumlah penduduk miskin tetap tinggi dengan lebih dari 221 ribu jiwa.

Baca Juga :  30 Anggota DPRD Sinjai Terpilih Resmi Dilantik

Ironisnya, indeks kedalaman kemiskinan justru meningkat dari 0,707 ke 0,799 persen. Ini menunjukkan bahwa kesenjangan antara penghasilan masyarakat miskin dan garis kemiskinan melebar, membuat upaya keluar dari kemiskinan makin berat. Fakta ini dipaparkan dalam forum paripurna DPRD Kaltim, Rabu, 17 Juni 2025.

Tak hanya itu, indeks keparahan kemiskinan juga mengalami kenaikan dari 0,140 ke 0,154 persen. Artinya, ketimpangan bahkan terjadi di antara kelompok masyarakat miskin itu sendiri, mengindikasikan kerentanan sosial yang makin kompleks.

Fraksi Gerindra juga mengangkat isu ketimpangan distribusi pengeluaran, tercermin dalam nilai Indeks Gini sebesar 0,321. Kendati masih dalam kategori moderat, angka ini menyimpan ketimpangan yang terkonsentrasi di wilayah perkotaan, tempat ekonomi tumbuh lebih cepat tetapi tak selalu inklusif. Data ini dikemukakan oleh Gerindra dalam rapat paripurna DPRD, Rabu, 17 Juni 2025.

Situasi tak kalah serius ditemukan pada angka pengangguran terbuka di Kaltim yang mencapai 5,14 persen, tertinggi di antara seluruh provinsi Kalimantan, dan lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang hanya 4,91 persen. Sebagai perbandingan, Kalimantan Utara hanya mencatatkan 3,19 persen. Sorotan ini disampaikan oleh Fraksi Gerindra dalam rapat paripurna ke-19 DPRD Kaltim.

Baca Juga :  Pemuda Bone Ditangkap Polisi Usai Kedapatan Tempel Sabu di Pot Bunga

“Kaltim adalah penyumbang terbesar terhadap PDRB Kalimantan, tapi justru menyimpan tingkat pengangguran tertinggi. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi belum berpihak pada penciptaan lapangan kerja,” ucap Aviv.

Fraksi Gerindra mendorong Pemprov Kaltim melakukan pembenahan kebijakan pembangunan secara menyeluruh, termasuk memperkuat sinergi lintas sektor dan memastikan bahwa capaian makroekonomi benar-benar berdampak nyata di tingkat rumah tangga.

“Pertumbuhan ekonomi tak boleh jadi statistik semata. RPJMD 2025–2029 harus dijalankan dengan kebijakan yang menyentuh kebutuhan rakyat, bukan sekadar memenuhi indikator kertas,” tegasnya saat menyampaikan pandangan umum dalam sidang paripurna DPRD Kaltim, Rabu, 17 Juni 2025. (adv)

Loading

Penulis : Ldy

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

Usai Jalan Sehat, Bupati Ratnawati Arif Edukasi Masyarakat Soal Pengelolaan Sampah
Gandeng BPS, Pemkab Sinjai Gelar Coaching Clinic Penyusunan Metadata Sektoral
DPRD Kaltim Dorong Aturan Baru untuk Atasi Kesenjangan Pendidikan
Sembilan Kecamatan Terdampak Bencana, Ini Pernyataan Resmi BPBD Sinjai
DPRD Kaltim Desak Perwali Tegas Atasi Sampah Samarinda
Salut! 10 Tahun Hidup Gelap, Polisi Ini Bawa Cahaya ke Gubuk Warga
DPRD Dorong Penguatan Layanan Pustu Bontang Kuala, Minta Sarana Dilengkapi
DPRD Bontang Soroti Sekolah Swasta yang Tahan Ijazah Siswa Karena Tunggakan

Berita Terkait

Minggu, 10 Agustus 2025 - 09:00 WITA

Usai Jalan Sehat, Bupati Ratnawati Arif Edukasi Masyarakat Soal Pengelolaan Sampah

Rabu, 23 Juli 2025 - 22:55 WITA

Gandeng BPS, Pemkab Sinjai Gelar Coaching Clinic Penyusunan Metadata Sektoral

Rabu, 9 Juli 2025 - 20:31 WITA

DPRD Kaltim Dorong Aturan Baru untuk Atasi Kesenjangan Pendidikan

Minggu, 6 Juli 2025 - 21:08 WITA

Sembilan Kecamatan Terdampak Bencana, Ini Pernyataan Resmi BPBD Sinjai

Sabtu, 5 Juli 2025 - 20:15 WITA

DPRD Kaltim Desak Perwali Tegas Atasi Sampah Samarinda

Selasa, 1 Juli 2025 - 21:04 WITA

Salut! 10 Tahun Hidup Gelap, Polisi Ini Bawa Cahaya ke Gubuk Warga

Selasa, 17 Juni 2025 - 20:44 WITA

Fraksi Gerindra DPRD Kaltim Soroti Ketimpangan Sosial di Tengah Pujian Atas Predikat WTP

Senin, 16 Juni 2025 - 19:07 WITA

DPRD Dorong Penguatan Layanan Pustu Bontang Kuala, Minta Sarana Dilengkapi

Berita Terbaru