DIKSIKU.com, Makassar – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar melaporkan temuan terbaru terkait potensi bencana banjir di kota tersebut. Berdasarkan pemantauan tim kaji cepat BPBD pada Sabtu (7/12/2024), terdapat 47 titik rawan banjir yang tersebar di 40 kelurahan dari empat kecamatan.
Kecamatan-kecamatan yang teridentifikasi sebagai wilayah rawan banjir adalah Biringkanayya, Tamalanrea, Manggala, dan Panakkukang.
Meskipun kondisi jalan di kawasan tersebut masih dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat, BPBD mengimbau agar warga tetap waspada terhadap potensi cuaca buruk yang bisa meningkatkan risiko banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Ahmad Hendra Hakamuddin, menjelaskan bahwa pemantauan ini mencakup 4 kecamatan dan 20 kelurahan. Selain itu, BPBD juga menurunkan 41 personel untuk mengawasi titik-titik rawan tersebut secara intensif.
“Cuaca pagi dan siang ini cerah, tetapi kita harus tetap hati-hati karena Makassar sudah memasuki musim penghujan,” ujar Hendra dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/12/2024).
Hendra juga mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam berita hoax terkait bencana alam, yang dapat menambah kecemasan. Ia menegaskan bahwa informasi resmi terkait cuaca hanya dapat diperoleh dari sumber yang sah, seperti BPBD dan BMKG.
BPBD akan terus memantau situasi melalui war room yang berlokasi di posko penanganan darurat bencana di Jalan RA Kartini, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang.
Rincian Titik Rawan Banjir di Masing-Masing Kecamatan:
- Biringkanayya: 6 kelurahan rawan banjir (Katimbang, Paccerakkang, Berua, Laikang, Sudiang, Pai).
- Tamalanrea: 4 kelurahan rawan banjir (Tamalanrea, Tamalanrea Jaya, Kapasa Raya, Kapasa).
- Manggala: 6 kelurahan rawan banjir (Manggala, Tamangapa, Antang, Batua, Bitoa, Borong).
- Panakkukang: Titik rawan banjir terdapat di Kelurahan Panaikang, Tello, dan Pandang.
BPBD Kota Makassar terus berkomitmen untuk melakukan pemantauan guna memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana. (adv)
Penulis : Azran
Editor : Idhul Abdullah