DIKSIKU.com, Kutai Timur – Anggota DPRD Kutai Timur, Fitriani, menilai program Balai Latihan Kerja (BLK) di Kutim masih menghadapi berbagai kendala, terutama dalam hal pelatihan kerja.
Menurutnya, BLK seharusnya berfungsi sebagai fasilitas kunci untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal, namun hingga kini, program ini belum berjalan optimal.
“BLK Kutim seharusnya menjadi pilar dalam meningkatkan keterampilan SDM dan membuka peluang kerja. Namun, masalah keterbatasan fasilitas dan SDM membuat program ini belum mencapai tujuannya,” ujar Fitriani dalam wawancara terbaru.
Fitriani menggarisbawahi perlunya peningkatan dan pembaruan fasilitas di BLK Kutim. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah harus lebih proaktif dalam menangani masalah pelatihan tenaga kerja, dan memastikan alokasi anggaran yang memadai untuk mendukung operasi BLK.
“Pemerintah daerah harus lebih serius dalam menangani persoalan pelatihan tenaga kerja. Tanpa alokasi anggaran yang memadai, BLK Kutim tidak akan bisa berfungsi secara optimal,” tegasnya.
Selain itu, Fitriani mengusulkan kolaborasi dengan sektor swasta untuk meningkatkan fasilitas pelatihan dan kualitas tenaga pengajar. Dengan langkah konkret ini, diharapkan BLK dapat menghasilkan tenaga kerja yang kompetitif dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja.
“Jika bantuan pemerintah terbatas, kita harus mencari opsi lain untuk memastikan pelatihan tenaga kerja tetap berjalan sesuai harapan masyarakat,” tambah Fitriani. (adv)
Penulis : NS
Editor : Idhul Abdullah