DIKSIKU.com, Sidoarjo – Upaya pencarian dan evakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, masih terus berlangsung. Hingga Minggu (5/10/2025) malam, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 52 orang, termasuk di antaranya lima bagian tubuh yang ditemukan di antara reruntuhan. Sementara itu, 104 orang berhasil diselamatkan oleh tim gabungan.
Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan secara bertahap dengan menyisir seluruh area ponpes, mulai dari pintu masuk hingga bagian belakang bangunan. Tim berfokus membersihkan puing di sisi utara, terutama pada struktur bangunan yang tidak terhubung dengan bagian utama.
“Pembersihan dan pencarian korban terus kami lanjutkan dengan prioritas keselamatan petugas di lapangan. Sisi utara saat ini menjadi area utama penyisiran,” ujar Yudhi Bramantyo dalam keterangannya, Minggu malam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tragedi tersebut memantik perhatian langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Kepala negara menginstruksikan seluruh jajaran kementerian dan pemerintah daerah untuk memberi perhatian penuh pada penanganan korban serta memastikan keamanan infrastruktur pondok pesantren di seluruh Indonesia.
Instruksi itu disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Jakarta. Ia menegaskan, Presiden memantau langsung perkembangan evakuasi di Sidoarjo dan memerintahkan pendataan menyeluruh terhadap kondisi bangunan lembaga pendidikan berbasis pesantren.
“Presiden ingin evaluasi menyeluruh dilakukan agar tragedi serupa tidak terulang. Setiap pondok pesantren harus dipastikan aman dari sisi konstruksi dan fasilitas,” kata Prasetyo Hadi.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar turut meninjau lokasi kejadian serta mengunjungi keluarga korban. Ia menyebut, Kemenag bekerja sama dengan Baznas dan sejumlah lembaga keuangan untuk menyalurkan bantuan bagi keluarga terdampak. Nasaruddin juga memuji kinerja Basarnas yang terus melakukan pencarian tanpa henti.
“Basarnas berpengalaman dalam situasi seperti ini. Mereka bahkan melakukan pengeboran dari bawah reruntuhan untuk mencari korban. Kami sangat menghargai dedikasi mereka yang bekerja siang malam,” tutur Nasaruddin saat di Sidoarjo, Selasa (30/9/2025).
Hingga kini, proses evakuasi masih berlanjut dengan dukungan berbagai instansi. Pemerintah berjanji akan melakukan audit menyeluruh terhadap bangunan pesantren di seluruh Indonesia untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang.
Penulis : Redaksi Diksiku
Editor : Idul Abdullah
Sumber Berita : detikcom