DIKSIKU.com, Jakarta – Ketua Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu-RI), Rahmat Bagja, mengatakan kaum muda, mahasiswa dan kaum kelas menengah ke bawah berpengaruh besar dalam menentukan pandangan politik masyarakat kelas lain.
Dari itu, Bagja (akrab ia disapa) mengajak ketiga kelompok tersebut untuk komitmen menggelorakan isu politik anti uang dan anti serangan fajar, yang dinilai dapat membawa dampak buruk terhadap demokrasi di Indonesia.
“Yang menentukan isu itu kaum muda dan kaum (kelas) menengah. Kalau isunya kaum muda dan menengah tanpa politik uang, maka teman-teman yang di bawah pasti akan mengikuti,” kata Bagja, dilansir dari laman Bawaslu, Minggu (23/7/2023).
Dia menegaskan isu yang harus dikampanyekan kelompok muda, mahasiswa, dan kelas masyarakat menegah harus kuat terkait tolak politik uang hingga kampanye anti serangan fajar.
“Gimana politik uang mau diberantas kalau mahasiswa dan kaum muda menganggap politik uang itu berkah, rejeki anak sholeh?,” pungkasnya.
Alumnus Uttrecht University itu meyakini apabila politik uang dalam Pemilu 2024 tidak ada, maka masyarakat akan semakin banyak mendapatkan kemanfaatan dari meningkatnya pelayanan publik oleh lembaga eksekutif dan legislatif.
“Kalau tidak ada politik uang jalan semakin baik, rumah sakit semakin baik, asuransi/ BPJS akan semakin baik,” kata Bagja.
Penulis : Redaksi
Editor : Idhul Abdullah