Opini : Merdeka Palestina Antara Euforia Politik dan Luka Kemanusiaan

- Editor

Kamis, 25 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DIKSIKU.Com,Bone,PBB akhirnya secara resmi mengakui Kemerdekaan Palestina. Keputusan bersejarah yang lahir dari adopsi Deklarasi New York ini didukung oleh 142 negara, meski 10 negara menolak dan 12 memilih abstain. Indonesia, sejak awal, selalu konsisten berdiri di barisan pendukung Palestina. Bagi bangsa kita, sikap ini bukan sekadar pilihan politik, melainkan amanat konstitusi: Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Namun, euforia pengakuan itu tidak berlangsung lama. Di hari yang sama, ribuan warga Palestina yang turun ke jalan merayakan kemerdekaan kembali menjadi sasaran bombardir Israel di Jalur Gaza. Inilah paradoks yang menyayat: kemenangan politik yang disertai luka kemanusiaan.

Baca Juga :  Bocah 5 Tahun di Cellu Tewas Tertabrak Motor, Pelaku Diminta Serahkan Diri

Pidato Prabowo Subianto di PBB yang berapi-api sambil menyerukan “peace… peace…” sesungguhnya merepresentasikan kegelisahan banyak bangsa. Perdamaian di Palestina bukan hanya urusan politik internasional, tetapi juga panggilan nurani. Sayangnya, dunia masih terjebak pada tarik-menarik kepentingan geopolitik, sementara penderitaan rakyat Palestina terus berulang.

Indonesia, lewat BKSAP DPR RI maupun jalur diplomasi lainnya, telah konsisten menyuarakan dukungan. Tetapi di tengah keterbatasan, dukungan itu perlu lebih sistematis. Diplomasi parlemen, penguatan solidaritas masyarakat sipil, hingga tekanan ekonomi-politik terhadap agresor, harus menjadi bagian dari langkah konkret.

Baca Juga :  TPM Grup Buka Lowongan Kerja Sales Promotor di 18 Daerah Sulsel

Pengakuan PBB memang tonggak penting, tetapi belum final. Palestina masih berhadapan dengan kekuatan militer Israel dan negara-negara besar yang terus melanggengkan status quo. Di sinilah dunia diuji: apakah benar-benar memaknai kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, atau sekadar menjadikannya wacana simbolik yang mudah ditindih kepentingan.

Merdeka Palestina bukan sekadar seruan, melainkan perjuangan panjang. Euforia politik harus segera ditransformasikan menjadi gerakan nyata—agar luka kemanusiaan yang terlalu lama mengalir di tanah para Nabi itu akhirnya menemukan jalan menuju keadilan dan perdamaian sejati.

Loading

Penulis : Andi Muawiyah Ramly Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Fraksi PKB

Editor : Redaksi Diksiku

Sumber Berita : Amure Centre

Berita Terkait

Opini : Menakar Sinergi Ketua DPRD dan Bupati Bone
Jejak KH Syamsuddin di Lonrae Bone : Warisan Spiritualitas dan Moderasi Islam
OPINI : Hari Anak dan Cermin Masa Depan: Saatnya Negara Benar-benar Hadir untuk Anak Indonesia
OPINI : Solusi Sistemik Sampah Bone, Dari Rumah Tangga ke Teknologi
OPINI : Sekwan Bukan Alat Politik DPRD, Pelantikannya Tak Perlu Persetujuan Ketua Dewan
Kebakaran Dahsyat Guncang Bone, Lima Rumah Ludes Terbakar
Hotman Paris “No Comment”, Isu Mualaf dan Bangun Masjid Makin Panas
Billy Syahputra Angkat Bicara Soal Rumor Pernikahan dengan Model Asal Belarusia

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 14:43 WITA

Opini : Merdeka Palestina Antara Euforia Politik dan Luka Kemanusiaan

Kamis, 18 September 2025 - 20:56 WITA

Opini : Menakar Sinergi Ketua DPRD dan Bupati Bone

Kamis, 4 September 2025 - 18:44 WITA

Jejak KH Syamsuddin di Lonrae Bone : Warisan Spiritualitas dan Moderasi Islam

Rabu, 23 Juli 2025 - 22:30 WITA

OPINI : Hari Anak dan Cermin Masa Depan: Saatnya Negara Benar-benar Hadir untuk Anak Indonesia

Senin, 21 Juli 2025 - 09:37 WITA

OPINI : Solusi Sistemik Sampah Bone, Dari Rumah Tangga ke Teknologi

Rabu, 16 Juli 2025 - 23:56 WITA

OPINI : Sekwan Bukan Alat Politik DPRD, Pelantikannya Tak Perlu Persetujuan Ketua Dewan

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:22 WITA

Kebakaran Dahsyat Guncang Bone, Lima Rumah Ludes Terbakar

Minggu, 23 Maret 2025 - 14:24 WITA

Hotman Paris “No Comment”, Isu Mualaf dan Bangun Masjid Makin Panas

Berita Terbaru

Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, menekankan pentingnya komunikasi dan sinergi lintas sektor pasca pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) terpilih periode 2025–2030. (Foto/Hms)

DPRD Kalimantan Timur

Legislator Kaltim Minta Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Mahulu

Rabu, 24 Sep 2025 - 18:12 WITA

DPRD Kalimantan Timur

DPRD Kaltim Hentikan Mediasi, Tunggakan Gaji RSHD Masuk Jalur Hukum

Rabu, 24 Sep 2025 - 18:04 WITA