DIKSIKU.com, Bontang – Anggota DPRD Kota Bontang, Bakhtiar Wakkang, mengkritisi distribusi gas LPG 3 kilogram yang dinilainya tidak tepat sasaran.
Ia menyebutkan bahwa seharusnya distribusi gas melon sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Bontang, namun kenyataannya kelangkaan masih terjadi, memicu kebingungan di kalangan masyarakat.
“Distribusi LPG 3 kilogram seharusnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan setiap daerah, namun mengapa kelangkaan masih terjadi? Ini menjadi pertanyaan besar,” ujar Bakhtiar saat diwawancarai kemarin.
Ia juga menyoroti praktik kalangan atas dan pedagang besar yang masih menggunakan gas melon, meskipun tersedia alternatif lain seperti bright gas 5,5 kilogram yang lebih sesuai untuk mereka.
Menurutnya, hal ini berkontribusi pada kelangkaan gas yang seharusnya diprioritaskan untuk masyarakat ekonomi bawah.
“Bright gas 5,5 kilogram itu sudah ada dan ukurannya pun tidak terlalu besar. Seharusnya, kalangan menengah ke atas dan pedagang besar menggunakan gas tersebut, bukan malah bersaing dengan warga kurang mampu untuk mendapatkan gas melon,” tegas Bakhtiar.
Bakhtiar mendesak Pemerintah Kota Bontang untuk lebih tegas dalam mengawasi distribusi gas LPG 3 kilogram. Ia menekankan pentingnya pengawasan yang ketat, baik di tingkat distributor maupun agen, untuk memastikan gas melon hanya dijual kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
“Pemerintah harus lebih ketat dalam mengawasi distribusi gas melon. Jika hanya berdasarkan penyetoran KTP, siapa pun bisa membelinya, termasuk yang seharusnya tidak menggunakan gas ini. Kelangkaan ini kasihan sekali bagi kalangan bawah yang justru lebih membutuhkannya,” tambahnya.
Ia berharap Pemkot Bontang segera memperbaiki mekanisme distribusi dan meningkatkan pengawasan agar gas LPG 3 kilogram benar-benar sampai ke tangan masyarakat yang berhak.
“Pengawasan harus diperketat untuk mencegah penyalahgunaan, agar distribusi gas sesuai dengan peruntukkannya,” tutup Bakhtiar. (adv)
Penulis : AS
Editor : Idhul Abdullah