DIKSIKU.com, Bontang – Insiden kebakaran yang melanda Kantor Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Dispoparekraf) Kota Bontang pekan lalu menjadi cambuk peringatan bagi seluruh elemen pemerintah. Meski tidak menelan korban jiwa, kejadian itu menyadarkan banyak pihak akan pentingnya sistem pengamanan gedung yang lebih modern dan proaktif.
Ketua Komisi C DPRD Bontang, Alfin Rausan Fikry, menilai peristiwa tersebut sebagai momentum untuk mengevaluasi total sistem keamanan gedung milik pemerintah, termasuk di sektor pendidikan.
“Kita terlalu bergantung pada respons manual. Padahal, teknologi seperti sprinkler bisa menjadi garda terdepan saat api mulai muncul,” kata Alfin usai Rapat Paripurna, Senin (26/5/2025).
Sprinkler, menurut Alfin, bukan sekadar alat pemadam, tapi sistem penyelamat. Dengan sensor otomatis yang langsung aktif saat suhu panas terdeteksi, perangkat ini dinilai mampu meminimalisir kerugian lebih cepat dibandingkan menunggu bantuan datang.
Ia menekankan, sistem seperti ini semestinya sudah menjadi standar di seluruh gedung publik, mulai dari perkantoran, layanan publik, hingga sekolah-sekolah.
“Bayangkan jika insiden seperti ini terjadi saat jam pelajaran berlangsung. Tidak bisa dibayangkan dampaknya pada siswa dan guru,” ujarnya.
Usulan Alfin tak berhenti di lingkup kantor pemerintahan. Ia turut menyarankan agar sekolah-sekolah di Bontang, baik SD, SMP, hingga SMA sederajat, juga diprioritaskan untuk dipasangi sistem sprinkler. Menurutnya, lingkungan pendidikan harus mendapat perlindungan ekstra karena menyangkut keselamatan anak-anak.
Kebakaran di Dispoparekraf sendiri terjadi pada malam hari, saat aktivitas kantor telah usai. Namun, tiga orang tetap terdampak, satu mengalami luka ringan, dua lainnya sesak napas akibat paparan asap.
“Beruntung kejadiannya malam. Kalau siang, bisa lebih parah,” ucapnya.
Alfin menyebut, alokasi anggaran untuk sistem keamanan seperti sprinkler harus dilihat sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi aset negara dan nyawa manusia.
“Ini bukan soal mahal atau tidak. Ini soal kesiapan menghadapi risiko yang bisa datang kapan saja,” tutupnya. (adv)
Penulis : NA
Editor : Idhul Abdullah