DIKSIKU.com, Kutai Timur – Pasar tumpah menjadi masalah klasik di Kabupaten Kutai Timur yang sampai saat ini belum dapat diatasi. Kehadiran pasar tumpah ini membuat kondisi Kota Sangatta terkesan tidak tertata dengan baik.
Bagaimana tidak, pasar tumpah atau pasar dadakan yang beroperasi di pinggir jalan itu membuat arus lalu lintas di kawasan tersebut menjadi terganggu.
Selain itu, penghasilan pedagang di pasar tradisional pun berkurang lantaran masyarakat cenderung berbelanja di pasar tumpah ini ketimbang ke pasar tradisional.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Joni mengatakan polemik pasar tumpah ini sudah diupayakan penyelesaiannya oleh Pemerintah sejak lama.
“Pasar tumpah ini selalu menjadi problem lama, tetapi pemerintah selalu berupaya untuk menghadirkan bagaimana menangani masalah itu, yang minimal dari fasilitasnya yang kita siapkan,” ujarnya.
Menurut Joni, penanganan pasar tumpah ini terbilang sulit. Pasalnya, banyak pedagang memilih berjualan di sini ketimbang ke pasar tradisional atau pasar induk dengan alasan jarak.
“Alasan dari mereka kan pasar induk jauh dari tempatnya, sehingga ada yang jual dekat dari tempatnya mereka juga tetap memilih yang dekat itu. Karena walau di pinggir jalan itu juga tetapi di depan rumah tempat mereka,” ucapnya.
“Dengan hal itu Pemerintah melakukan dengan tahapan-tahapan yang dengan cara nantinya lewat dengan Perda Ketertiban Umum,” tambahnya.
Diakui Joni, penertiban pasar tumpah sebenarnya sudah pernah dilakukan pemerintah, namun bukannya berkurang, tapi justru malah makin bertambah. (adv)
Penulis : NS
Editor : Idhul Abdullah