DIKSIKU.com, Bontang – Wacana pembenahan sistem pengelolaan kebersihan di Kota Bontang kembali mencuat. Ketua Komisi A DPRD Bontang, Heri Keswanto, mendorong adanya perubahan pola kerja yang lebih dekat ke masyarakat melalui pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lingkungan di tiap kecamatan dan kelurahan.
Menurut Heri, sistem yang terlalu terpusat saat ini membuat respons terhadap persoalan kebersihan sering terlambat dan tidak efisien. Ia membayangkan sebuah sistem di mana penanganan sampah hingga pemeliharaan fasilitas umum bisa dikelola langsung di tingkat wilayah.
“Selama ini DLH terlalu berat di pusat. Kalau ada UPT di lapangan, setiap wilayah bisa gerak cepat. Motor sampah rusak atau TPS penuh, bisa langsung ditangani tanpa harus menunggu pusat,” ungkapnya, Senin (26/5/2025).
Ia menilai, pendekatan ini bukan sesuatu yang baru. Beberapa OPD lain, seperti Disperindakop, telah sukses mengelola UPT Pasar. Maka, Heri menilai sudah saatnya DLH mengikuti langkah serupa untuk urusan lingkungan.
“Ini bukan hanya soal operasional. UPT juga bisa jadi wadah edukasi warga, mengajak masyarakat hidup bersih dan peduli lingkungan,” ujarnya.
Lebih jauh, Heri menekankan pentingnya peningkatan kapasitas personel di lapangan—baik dari segi jumlah maupun pelatihan. Menurutnya, dengan struktur kerja yang lebih mendekati komunitas, para petugas akan lebih maksimal menjalankan tugasnya.
“Kalau semua harus tunggu DLH, kita akan terus berada di posisi reaktif. Padahal, soal kebersihan itu harus proaktif,” tegas Heri.
Ia pun berharap Pemkot Bontang segera merespons ide ini, menyusun sistem kerja yang terdesentralisasi dan mampu menjawab kebutuhan lingkungan kota dengan lebih tangkas dan tepat sasaran.
“Kalau kita serius ingin kota ini bersih dan sehat, maka pengelolaannya juga harus dekat dengan warga. Jangan semuanya numpuk di pusat,” pungkasnya. (adv)
Penulis : Mra
Editor : Idhul Abdullah