DPRD Bontang Desak Pelibatan Nyata Pengusaha Lokal di Proyek Soda Ash

- Editor

Jumat, 20 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua Komisi C DPRD Bontang, Muhammad Sahib. (ist)

i

Wakil Ketua Komisi C DPRD Bontang, Muhammad Sahib. (ist)

DIKSIKU.com, Bontang – Dorongan kuat agar pengusaha lokal benar-benar terlibat dalam pembangunan pabrik soda ash milik Pupuk Kaltim datang dari DPRD Kota Bontang. Dalam pertemuan gabungan lintas komisi bersama Himpunan Pengusaha Lokal Bontang (HPLB), sejumlah penekanan penting disampaikan guna memastikan keterlibatan ini tidak hanya sebatas janji.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Bontang, Muhammad Sahib, menegaskan bahwa pengusaha lokal harus mendapatkan ruang nyata dalam pelaksanaan proyek strategis tersebut. Ia mengingatkan bahwa pelibatan lokal semestinya menjadi bagian integral dari pembangunan, bukan sekadar pelengkap di atas kertas.

“Kita ingin partisipasi pengusaha lokal ini bukan hanya seremonial. Harus ada bukti konkret di lapangan. Semua pihak harus berpegang pada kesepakatan yang sudah dibuat bersama,” ujar Sahib dalam rapat tersebut.

Ia mengkritisi praktik inkonsistensi, di mana komitmen yang terucap dalam forum kerap tidak selaras dengan realita di lapangan.

Baca Juga :  Krisis Air di Bontang, Yasser Arafat Desak Proyek SPAM Regional Dipercepat

“Kalau di dalam ruangan semua setuju, tapi begitu keluar malah berubah sikap, ini yang perlu diluruskan,” tegasnya.

Sahib juga memberikan perhatian khusus terhadap kesiapan internal pelaku usaha lokal. Menurutnya, keberhasilan pelibatan akan sangat tergantung pada kemampuan bersaing secara profesional. Ia mendorong HPLB dan anggotanya agar memperkuat kapasitas dan kualitas kerja agar mampu menjawab tantangan proyek besar seperti pembangunan pabrik soda ash ini.

“Momentum seperti ini tidak datang dua kali. Jadi pengusaha lokal harus siap, dari sisi teknis, administrasi, dan integritas,” ujarnya.

Tak kalah penting, Sahib menyoroti persoalan teknis dalam pelaksanaan tender atau perekrutan, terutama yang membebani perusahaan lokal secara tidak proporsional.

Ia mencontohkan, jika sebuah pekerjaan membutuhkan tukang las bersertifikat, maka yang diwajibkan memiliki sertifikat seharusnya adalah tenaga kerjanya, bukan perusahaannya.

Baca Juga :  Aswar Dilantik Sebagai Anggota DPRD Bontang, Tapi Siap Mundur Untuk Pilkada 2024

“Kalau syaratnya seperti itu, perusahaan lokal yang baru tumbuh tentu akan kesulitan bersaing. Ini harus dikaji ulang,” jelasnya.

Ia pun mendesak Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bontang untuk lebih aktif mengawasi pelaksanaan kerja sama agar tidak menyimpang dari prinsip keadilan dan keberpihakan pada pengusaha lokal. “Perlu ada pengawalan agar kesepakatan benar-benar dijalankan, bukan hanya di atas kertas,” katanya.

Di sisi lain, Kepala Disnaker Bontang, Lukmanul Hakim, menyampaikan bahwa proyek ini diperkirakan akan menyerap sekitar 800 tenaga kerja secara bertahap, mengikuti perkembangan fisik proyek di lapangan.

Dengan keterlibatan aktif DPRD, sinergi antara pemangku kepentingan diharapkan benar-benar menghadirkan dampak positif, tidak hanya dalam penciptaan lapangan kerja, tapi juga dalam penguatan sektor usaha lokal di Bontang. (adv)

Loading

Penulis : Mra

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

Disetujui dengan Syarat, Raperda APBD 2024 Dihujani Catatan Kritis DPRD Bontang
Seragam Gratis Belum Datang, DPRD Bontang Minta Sekolah Tidak Bebani Orang Tua
Kampus Tutup, DPRD Bontang Desak Yayasan Unijaya Bertanggung Jawab
Pemkot dan DPRD Bontang Kompak Sahkan Laporan APBD 2024, Catatan BPK Jadi Sorotan
DPRD Bontang Apresiasi Pemkot Bantu Mahasiswa Unijaya yang Terlantar
DPRD Bontang Desak Tindak Lanjut Temuan BPK: Jangan Hanya Bangga Raih WTP
DPRD Bontang Kritik Distribusi Air PDAM: Air Baru Mengalir Saat Tengah Malam
DPRD Bontang Setujui Pertanggungjawaban APBD 2024, Tapi Ingatkan Sejumlah Catatan Serius

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 21:11 WITA

Disetujui dengan Syarat, Raperda APBD 2024 Dihujani Catatan Kritis DPRD Bontang

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:56 WITA

Seragam Gratis Belum Datang, DPRD Bontang Minta Sekolah Tidak Bebani Orang Tua

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:21 WITA

Kampus Tutup, DPRD Bontang Desak Yayasan Unijaya Bertanggung Jawab

Senin, 23 Juni 2025 - 21:47 WITA

Pemkot dan DPRD Bontang Kompak Sahkan Laporan APBD 2024, Catatan BPK Jadi Sorotan

Senin, 23 Juni 2025 - 21:13 WITA

DPRD Bontang Apresiasi Pemkot Bantu Mahasiswa Unijaya yang Terlantar

Senin, 23 Juni 2025 - 21:06 WITA

DPRD Bontang Desak Tindak Lanjut Temuan BPK: Jangan Hanya Bangga Raih WTP

Senin, 23 Juni 2025 - 20:54 WITA

DPRD Bontang Kritik Distribusi Air PDAM: Air Baru Mengalir Saat Tengah Malam

Senin, 23 Juni 2025 - 20:40 WITA

DPRD Bontang Setujui Pertanggungjawaban APBD 2024, Tapi Ingatkan Sejumlah Catatan Serius

Berita Terbaru

Daerah

Kejari Sinjai Musnahkan Barang Bukti 60 Perkara

Kamis, 26 Jun 2025 - 15:47 WITA